Mengenal The HMS, Band "Penyeret" Koruptor

Bona Paputungan dan Band
Sumber :
  • Dok.ist

VIVAnews - Setelah lama tak terdengar, Bona Paputungan, pelantun lagu Andai ku Gayus Tambunan, kini kembali mendebrak dunia hiburan. Dengan sederet lagu yang masih berbau kritik sosial, Bona pun kini punya grup band.

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

The HMS, grup musik yang diprakarsai Ketua Umum Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS), HM Sasmito Hadinegoro ini, dibentuk dengan tekad melawan praktek korupsi.

Lirik lagu grup musik yang berisi kritik sosial itu diharapkan mampu membawa semangat melawan korupsi. Beberapa judul lagunya yang paling kritis antara lain, Koruptor Koruptor Kakap dan Belum Merdeka.

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

"Isi dari lagu grup musik ini membawa semangat untuk bersama memerangi korupsi. Karena koruptor adalah penghisap darah masyarakat. The HMS menjadi benteng pengawal kesejahteraan rakyat di masa depan," kata Sasmito, saat meresmikan grup band ini di Depok, Minggu 23 November 2014.

Dikatakan Sasmito, grup musik ini adalah salah satu warisan dirinya kepada para pemuda dan seluruh rakyat Indonesia. Melalui karya seni ini, sekaligus sebagai bentuk perjuangan membela rakyat serta untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat.

Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus

"Semoga warisan ini mampu membangkitkan generasi muda untuk ikut melawan penindasan dan korupsi, sehingga membebaskan negeri dari jerat hutang abadi di masa depan," harap pria yang aktif menyoroti kasus BLBI tersebut.

Kepedulian dirinya terhadap negeri juga dituangkan dalam bentuk donasi berupa dua unit ambulans. Nantinya, kendaraan ini dikelola untuk melayani masyarakat secara gratis. Karena permintaan pelayanan ambulans gratis belakangan meningkat.

"Ini bentuk konsistensi perjuangan guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat di sektor kesehatan," pungkas Sekjen Asosiasi Pembayar Pajak Indonesia itu.

Hardjuno Wiwoho, salah satu personel The HMS yang juga Sekjen Gerakan HMS menambahkan, dirinya bersama Bona Paputungan dan Digo DZ tergugah untuk membantu negara dari jerat utang abadi. Melalui lagu-lagunya, diharapkan bisa didengar pemerintah dan menjadi kritik terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat.

"Salah satu lagu kami adalah Belum Merdeka. Itu sebagai ekspresi kemarahan dan kesedihan kami yang melihat kondisi kehidupan rakyat saat ini sedang jatuh, bahkan cenderung sengsara," tutupnya.

Tak jauh berbeda dengan Hardjuno, Bona menegaskan, dirinya tak akan pernah gentar meneriakan kebenaran walau apapun ancaman resiko yang dihadapinya bisa setiap saat terjadi. "Saya rela mati dalam perjuangan," kata pelantun lagu yang sempat melejit lewat single-nya Andai ku Gayus Tambunan, itu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya