20 Kuliner Ekstrem di Seluruh Dunia (I)

Restoran Meksiko
Sumber :
  • REUTERS/Henry Romero
VIVAlife - Setiap negara memiliki keunikan kulinernya masing-masing baik itu dari jenis bahan utamanya, racikan bumbu yang digunakan atau cara mengolahnya. 
Bus dan Truk Padati Pelabuhan Bakauheni, Melonjak dibandingkan Sehari Sebelumnya

Banyak pula menu kuliner ekstrem yang tak lazim dikonsumsi kebanyakan orang namun memiliki daya tarik tersendiri bagi penggila kuliner sejati. Kata ekstrem tampaknya tak pernah ada di kamus mereka. 
Mengupas Tuntas ‘Kenapa Iran Menyerang Israel?’

Hidangan-hidangan ekstrem dan menjijikan justru membuat mereka tertantang untuk mencicipi. Anda salah satunya? Simak 20 kuliner ekstrem di seluruh dunia berikut ini, seperti dilansir laman Telegraph.
Ini Isi Pernyataan Lengkap Presiden AS Joe Biden Soal Serangan Iran ke Israel

1. Wine ular, Asia

Snake wine atau wine ular adalah salah satu jenis minuman beralkohol tradisional yang populer di berbagai negara di Asia seperti China, Vietnam dan Korea. Wine ini dibuat dengan cara menaruh ular di dalam stoples kaca berisi minuman beralkohol.

Wine kemudian disimpan hingga bertahun-tahun. Jenis alkohol yang digunakan umumnya yang dibuat dari fermentasi gandum atau wine beras. Snake wine dipercaya sejak zaman dahulu dapat meningkatkan keperkasaan dan gairah seksual. Kabarnya, semakin beracun ular yang digunakan untuk membuatnya, semakin mahal harga wine tersebut.

2. Telur pitan, China

Telur pitan atau biasa disebut century egg atau one thousand year egg adalah salah satu hidangan ekstrem khas negeri China. Umumnya telur pitan disajikan bersama semangkuk bubur atau dijadikan bahan pembuat makanan. Keunikan telur ini terletak pada cara pengolahannya yang hampir sama dengan telur asin.

Jika telur asin dibuat menggunakan tanah liat atau abu gosok dan garam, telur pitan dibuat menggunakan sekam atau kulit padi dan soda yang bersifat basa. Waktu pemeramannya juga jauh lebih lama yaitu 100 hari. Proses pemeraman ini membuat putih telur mengeras dan berubah warna menjadi kehitaman serta transparan. Sedangkan kuning telurnya menjadi hijau kecoklatan.

3. Fugu, Jepang

Ikan buntal atau fugu telah menjadi hidangan ekstrem tradisional Jepang yang cukup mendunia. Disebut ekstrem karena ikan ini mengandung racun tetrodotoxin yang mampu merusak jaringan saraf dan melumpuhkan tubuh serta menyebabkan sesak nafas hingga kematian.

Untuk menyajikan ikan fugu, restoran-restoran di Jepang harus memiliki chef berlisensi khusus yang mampu mengolah ikan tersebut dengan benar sehingga racunnya tidak menyebar ke seluruh daging ikan sehingga aman dikonsumsi.

Umumnya daging ikan fugu disantap secara mentah-mentah sebagai sashimi. Telur ikan ini yang dinamakan nuka-zuke juga begitu populer di negeri sakura. Telur ikan biasa difermentasi selama beberapa waktu untuk menghilangkan racunnya.

4. Laba-laba goreng, Kamboja

Laba-laba goreng telah menjadi santapan favorit masyarakat lokal Kamboja. Santapan ini banyak dijajakan oleh pedagang kaki lima. Laba-laba dibumbui dan digoreng dalam bentuk utuh tanpa dipotong-potong. Jenis laba-laba yang paling umum digunakan ialah tarantula.

5. Witchetty grub, Australia

Witchetty grub adalah istilah yang digunakan masyarakat Australia untuk hidangan berupa larva ngengat, endoxyla leucomochla yang memakan semak witchetty yang banyak ditemukan di Australia Tengah. Larva berwarna putih susu tersebut dulu merupakan bahan pangan pokok suku Aborigin yang tinggal di gurun. Witchetty grub biasa disantap mentah-mentah dn dianggap sebagai hidangan tradisional Australia.

6. Shiokara, Jepang

Shiokara merupakan hidangan Jepang yang terbuat dari hewan laut seperti cumi-cumi yang difermentasi selama satu bulan dalam jeroan mereka sendiri. Shiokara terdiri dari potongan daging hewan laut yang berukuran kecil dengan saus kental berwarna coklat yang sangat asin hasil fermentasi. Untuk membuatnya, jeroan mentah dicampur dengan sekitar garam dan malt beras serta dikemas dalam wadah tertutup.

7. Belalang, di seluruh dunia

Belalang adalah salah satu hewan yang kaya akan protein. Kelezatannya telah begitu populer di seluruh penjuru dunia. Ialah Asia dan Afrika yang terkenal dengan santapan serangganya termasuk belalang.

Cara memasaknya cukup mudah yakni dengan menggorengnya setelah diberi bumbu-bumbu. Saat ini, tercatat lebih dari 1.900 spesies serangga dikonsumsi di seluruh dunia. Kepopuleran serangga kini telah membuat beberapa restoran di Eropa menyajikannya dalam bentuk hidangan mewah.

8. Sannakji, Korea

Sannakji adalah hidangan tradisional Korea yang terdiri dari gurita kecil yang dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil. Hidangan ini begitu terkenal di Korea karena saat dihidangkan, tentakel-tentakel gurita yang dipotong-potong masih menggeliat di piring.

Itu dikarenakan gurita dipotong dalam keadaan masih hidup. Itulah sebabnya gurita yang telah dipotong-potong harus segera dihidangkan dan disantap mentah-mentah. Tak jarang restoran di Korea yang memotong gurita tepat di hadapan pengunjung restoran. Keunikan hidangan ini disebut-sebut terletak pada sensasi menyantapnya. Anda dapat merasakan tentakel gurita yang menggeliat di mulut Anda.

9. Hati puffin, Islandia

Burung puffin adalah salah satu spesies yang terdapat di Islandia. Masyarakat negara ini juga sangat gemar menyantap hati burung puffin. Hati puffin biasa dimasak dengan cara dipanggang dan disajikan bersama saus gravy, salad dan kentang tumbuk.

10. Escamoles, Meksiko

Masyarakat Meksiko sangat gemar menikmati hidangan yang satu ini, Escamoles atau yang juga disebut kaviar serangga merupakan larva semut jenis gen Liometopum yang diambil dari akar tumbuhan agave (tequila) atau marguey (mezcal) yang tumbuh di Meksiko.

Konsistensi larva semut ini mirip seperti keju dan memiliki rasa buttery juga nutty. Untuk mendapatkannya, pemburu larva semut harus menggali sedalam dua kaki di tanah dan mereka biasanya menggunakan lemak babi yang dilumuri di seluruh tubuh mereka untuk menghindari gigitan semut.

Bersambung...
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya