- Reuters
VIVAlife- Keluarga David Beckham mendadak jadi pusat perhatian saat mengunjungi toko Claire di Westfiled. Kedatangan Beckham bersama istri dan anak-anaknya, ternyata untuk mengantar sang putra sulung, Brooklyn, tindik telinga.
Brooklyn yang kini berusia 15 tahun, ingin tampil lebih gaya dengan memasang tindik telinga. Victoria dan David, juga anak-anaknya yang lain, Romeo, ikut mendampingi Brooklyn memilih anting yang akan dikenakannya.
Seperti dilansir Female First, manajer toko Claire, Joe Parker mengatakan bahwa pusat perbelanjaan sebelumnya telah mengatur kunjungan mereka. Keluarga Beckham masuk melalui pintu belakang toko yang terletak di pusat perbelanjaan dekat rumah mereka di London.
Joe pun menyatakan, mereka biasa berbelanja di Westfield. Tokonya, menjadi kepercayaan keluarga Beckham.
"Mereka tidak meminta kami menutup toko demi melayaninya. Beberapa pelanggan melihatnya, tetapi semua tetap tenang. Saya pikir mereka sudah percaya pada kami," kata Joe kepada The Sun.
"Mereka memilih anting yang paling mahal untuk Brooklyn. Tapi Victoria menyuruhnya untuk memilih anting dengan kualitas lebih rendah agar tidak terlalu terlihat bling-bling."
"Brooklyn terlihat cool dan saya sangat gugup. Saya berpikir saya tidak boleh mengacaukan ini," ujarnya.
Pihak sekuriti pusat perbelanjaan telah mempersiapkan pengamanan untuk keluarga Beckham. Victoria dan putra keduanya, Romeo, 12, sempat diminta masuk masuk melalui pintu bagian depan sementara Brooklyn masuk melalui pintu belakang dengan David Beckham.
Victoria dan David mengeluarkan kocek hingga 45 Euro atau setara Rp861 ribu untuk membeli anting-anting Brooklyn. Victoria juga melakukan ekstensi rambut seharga 20 Euro (Rp382 ribu), 30 menit sebelum keluar dari pusat perbelanjaan.
"Saya tidak percaya apa yang telah saya alami. Mereka adalah keluarga yang harmonis," ucap Joe.
Baca juga:
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.
