- imgur
VIVAlife - Tren janggut dan kumis yang merambah masyarakat perkotaan memicu inovasi baru. Salah satunya yang kini tengah menjadi trending topic di kalangan foodie dan chef adalah jaring janggut.
Kedengaran aneh memang. Namun nyatanya, jaring janggut ini cukup populer karena fungsinya yang bisa melindungi rambut wajah dari "kecelakaan" yang kerap terjadi di dapur saat menyiapkan masakan.
Selain itu, jaring janggut juga sekaligus melindungi makanan dari bahaya rambut jatuh yang bisa mengurangi higienitas masakan.
Ben, 27, seorang sous chef asal Amerika Serikat mengaku lega dengan hadirnya beard net alias jaring janggut. "Saya bisa tetap bekerja tanpa harus mencukur janggut dan kumis," katanya, dilansir Daily Mail.
Pasalnya, sebelum ditemukannya jaring janggut, para pria yang bekerja di ranah kuliner diwajibkan memiliki wajah yang bersih dari rambut. Janggut panjang dan kumis tidak diperbolehkan karena dikhawatirkan mengontaminasi makanan. Kini, jaring janggut menyelesaikan masalah tersebut.
Oleh karena itu, tidak heran semakin banyak yang memproduksi jaring janggut dengan beragam model. Mulai dari yang bermodel standar layaknya masker wajah, hingga yang bergaya fashionable dengan variasi motif serta bahan.
"Tren ini berawal di Inggris dan berkembang ke New York, Amerika Serikat, yang kemudian banyak diadopsi kaum hipster," papar pengamat mode Adrian Wright.
Tren jaring janggut, menurut Wright, dipicu oleh popularitas janggut dan kumis yang kini tengah menjadi pilihan gaya para pria urban.
"Pria umumnya menyukai tampilan yang bersih di musim panas dan mereka mulai menumbuhkan janggut serta kumis di musim gugur atau musim dingin," tambah Wright.
Imbasnya, kata Wright, penjualan aksesori dan kosmetik yang berhubungan dengan janggut meningkat drastis. "Dalam tiga tahun terakhir, kami melihat pria yang memelihara janggut meningkat hingga 32 persen, hal itu tentu saja berkaitan dengan penjualan produk fashion, termasuk di dalamnya jaring janggut," sebutnya.
