Merasa Muda Bisa Bikin Panjang Usia?

Ilustrasi pasangan tua
Sumber :
  • iStock
VIVAlife
Kantor LPS Bakal Hadir di Medan, Diresmikan 3 Mei 2024
- Kalimat bahwa umur hanyalah sebuah angka mungkin ada benarnya. Menurut penelitian terbaru di Inggris, orang tua yang merasa tiga tahun lebih muda dari usia sebenarnya kemungkinan berumur lebih panjang.

MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa

"Keterkaitan ini telah ada sebelumnya, namun tidak dalam penelitian berskala besar di mana kami bisa melihat berbagai penjelasan yang mungkin," ujar salah seorang penulis studi dari departemen epidemiologi dan kesehatan masyarakat di University of London, Andrew Steptoe, seperti dilansir kantor berita
C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan
Reuters .

Dalam studi yang dipublikasikan
JAMA Internal Medicine
ini, Steptoe dan peneliti lainnya, Isla Rippon, menggunakan data dari penelitian sebelumnya mengenai penuaan. Keduanya menganalisis lebih dari 6.000 orang dewasa dengan usia paling muda 52 tahun.


Pada tahun 2004 atau 2005, peneliti bertanya kepada para partisipan mengenai usia yang mereka rasakan. Lebih dari dua pertiga partisipan merasa setidaknya tiga tahun lebih muda dari usia sebenarnya, sementara seperempat partisipan merasa umur mereka sesuai dengan usia asli, dan kurang dari lima persen merasa tua lebih dari satu tahun.


Peneliti kemudian mengikuti perkembangan partisipan hingga Maret 2013. Mereka menemukan bahwa sekitar 14 persen dari partisipan yang merasa lebih muda telah meninggal. Namun angka ini masih lebih rendah bila dibandingkan jumlah partisipan yang merasa umur mereka sesuai dengan usia sebenarnya, di mana jumlah yang telah meninggal sebesar 19 persen.


Persentase meninggal lebih besar lagi ditemukan pada partisipan yang merasa lebih tua dari usia sesungguhnya, yakni sekitar 25 persen.


"Hal pertama yang kami pikirkan adalah bahwa orang-orang yang merasa lebih tua dari usia kronologis mereka lebih sakit dan itulah sebabnya mereka berisiko lebih besar untuk meninggal," kata Steptoe.


Untuk menjelaskan hal tersebut, peneliti mengukur kondisi kesehatan partisipan, termasuk kanker, penyakit jantung, diabetes, stroke, arthritis, dan penyakitnya yang menjelaskan beberapa keterkaitan itu.


''Namun ketika kami memasukkan penyakit ini ke dalam perhitungan dalam model statistik kami, keterkaitan dengan usia dirasakan masih cukup kuat," ujarnya,


"Kami juga mengukur masalah mobilitas, faktor gaya hidup, seperti merokok, depresi, dan fungsi kognitif. Tapi tak satu pun dari hal ini yang menjelaskan keterkaitan seperti yang kami lihat."


Peneliti menemukan bahwa persepsi diri soal usia sebelumnya dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung, bukan akibat kanker. Lebih lanjut Steptoe melanjutkan, dalam paruh dua kehidupan, sebagian besar orang merasa lebih muda dari usia sesunggunya, yakni rata-rata sekitar sembilan tahun lebih muda.


"Tapi ada banyak variasi dalam perasaan ini," ucapnya.


"Penelitian ini penting karena memberikan bukti lebih lanjut bahwa persepsi penuaan dapat memiliki konsekuensi nyata bagi kesehatan orang yang lebih tua," ujar profesor epidemiologi dan psikologi di Yale School of Public Health , Becca R. Levy.


Levy yang tidak terlibat dalam studi terbaru ini menuturkan, hasil penelitian Steptoe dan Rippon menunjukkan perlunya upaya masyarakat berkonsentrasi mendorong individu yang lebih tua melihat proses penuaan dalam cahaya yang lebih positif. Steptoe mencatat, orang-orang yang merasa lebih tua cenderung jarang pergi keluar, lebih kesepian, kurang bergerak dan kurang aktif secara fisik.


Steptoe pun menyarankan kepada orang-orang untuk tidak mengkhawatirkan seberapa tua mereka. "Namun hal ini jelas menjadi sesuatu yang harus dipahami oleh kami sebagai peneliti medis," kata Steptoe. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya