Studi: Whole Grain Mampu Perpanjang Usia

Gandum.
Sumber :
  • iStock
VIVAlife - Mengonsumsi makanan whole grain seperti gandum, jagung, dan quinoa ternyata mampu memperpanjang usia serta menurunkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular selama periode waktu 25 tahun. Hal tersebut diungkapkan oleh studi yang belum lama ini dilakukan.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Bagi Anda yang tidak akrab dengan istilah whole grain perlu mengetahui bahwa menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, yang termasuk ke dalam golongan makanan whole grain adalah produk makanan yang menggunakan biji-biji serelia utuh minimal 51 persen dari seluruh bahan baku.
Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Seperti yang dilansir dari Fox News, studi tersebut merupakan salah satu dari banyak studi besar yang meneliti mengenai diet tinggi makanan whole grain.
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?

"Saya pikir cukup meyakinkan bahwa jika Anda makan whole grain, Anda hampir selalu mendapatkan keuntungan," kata peneliti senior studi, Dr. Qi Sun.

Dalam studi tersebut, para peneliti mengamati dua studi besar yaitu Nurses "Health Study" yang melibatkan 74 ribu wanita dan Health Professionals Follow-Up Study yang melibatkan hampir 44 ribu pria.

Seluruh peserta studi diminta mencatat asupan gandum mereka pada lembar survei makanan yang diberikan setiap dua hingga empat tahun. Setelah 24-26 tahun, sebanyak 26.920 peserta studi meninggal.

Sun kemudian mengatakan bahwa studi yang ia lakukan memiliki tiga temuan penting. Pertama, para peneliti menemukan bahwa orang yang mengonsumsi setidaknya 28 gram whole grain dalam sehari memiliki risiko meninggal selama periode studi 5 persen lebih rendah, dan risiko meninggal akibat kematian terkait penyakit kardiovaskular 9 persen lebih rendah dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi sedikit whole grain atau tidak mengonsumsinya selama studi.

Para peneliti juga menemukan bahwa mengonsumsi bagian dari gandum yang disebut dedak memiliki efek terbesar dalam mengurangi angka kematian dan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Dedak adalah kulit keras yang menutupi kernel dari gandum dan mengandung antioksidan, vitamin B, dan serat. Pengolahan biji-bijian menjadi butiran halus biasanya menghilangkan banyak dedak, menurut Harvard School of Public Health.

Diketahui pula bahwa orang yang menggantikan satu porsi harian daging merah dengan whole grain mengurangi risiko kematian selama periode studi hingga 20 persen.

Namun, asupan whole grain yang tinggi ternyata tidak mengurangi risiko kematian akibat kanker.

"Ada kemungkinan bahwa dua studi tadi tidak memiliki cukup banyak kasus jenis kanker tertentu untuk menunjukkan apakah mengonsumsi whole grain membantu memperpanjang usia terkait kanker," kata Sun yang juga merupakan asisten profesor nutrisi di Harvard School of Public Health di Boston.

Meski begitu, Sun menegaskan bahwa mengonsumsi whole grain merupakan bagian dari diet yang sehat. Ini karena kandungan gizinya yang tinggi. Selain itu, produk makanan whole grain memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, yang berarti gula darah tak akan melonjak seperti ketika mengonsumsi biji-bijian olahan. Whole grain juga kaya akan senyawa yang sehat serta mineral dan vitamin yang tinggi. 

Studi ini dipublikasikan secara online pada 5 Januari kemarin dalam jurnal JAMA Internal Medicine. (art)

Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya