- VIVAlife/Dyah Ayu Pitaloka
VIVAlife - Indonesia merupakan negara produsen teh terbesar ke-8 di dunia. Sayangnya, konsumsi teh Indonesia terbilang cukup rendah yakni menempati peringkat ke-40 di dunia. Hal itu diungkapkan oleh Ratna Somantri, Tea Connoisseur atau pakar teh.
Fakta ini sangat disayangkan mengingat teh telah ada di Tanah Air sejak 200 tahun yang lalu. Indonesia sendiri juga memiliki ragam teh yang terbaik di dunia, salah satunya ialah teh melati.
"Teh melati khas Indonesia tidak bisa ditemukan dimana pun. Memang sejarah teh melati dari China tapi melati yang digunakan berbeda dari Indonesia," ujar Ratna yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Promosi Dewan Teh Indonesia kepada VIVAlife, Rabu, 14 Januari 2015.
Ia juga mengatakan bahwa teh melati Indonesia lebih kental sedangkan di China teh melatinya encer dan rasanya juga cenderung ringan.
Tak hanya teh melati, teh khas Indonesia lainnya juga memiliki karakteristik khusus dibanding teh dari luar Indonesia. Beberapa karakteristik tersebut adalah warna teh yang cantik yakni, cokelat kemerahan serta aromanya yang khas, lebih membumi karena jenis tanah Indonesia yang berbeda dengan tanah di negara kain.
Selain itu, rasa tehnya juga lebih terasa dibanding teh dari China atau Taiwan. Karakteristik teh tersebut juga dapat digunakan sebagai acuan saat memilih teh berkualitas.
"Teh yang bagus juga tidak hanya punya after taste di mulut, tapi juga khasiatnya terasa di tubuh," ucap Ratna.
Lalu kapan waktu yang paling tepat menikmati secangkir teh hangat? Menurutnya, di pagi hari orang disarankan minum teh sebelum memulai aktivitas.
"Itu karena teh punya efek menenangkan. Teh terutama teh hijau membantu kita konsentrasi," ucap Ratna.
Sedangkan di sore hari, saat stamina sudah mulai menurun, Ratna menyarankan untuk minum secangkir teh untuk memberikan energi tambahan.
Baca juga:
Wanita Montana Melahirkan Tiga Anak Kembar Identik
Salah Kaprah Tentang Penyajian Teh
Saat menyeduh, jangan biarkan daun teh berada dalam air terus-menerus.
