Selamat dari Incaran Kanker dengan Kurangi Garam

Garam.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Istilah `Mencegah lebih baik daripada mengobati` bukanlah isapan jempol belaka. Pelaksanaan ungkapan ini sangatlah penting, agar kesehatan Anda bisa terjaga baik.

5 Mitos Tentang Garam dan Dampaknya Terhadap Kesehatan

Pencegahan terhadap penyakit, tidak selalu melibatkan hal besar, namun bisa dimulai dengan hal kecil. Seperti yang saat ini kita bahas, dengan mengurangi konsumsi garam demi mencegah datangnya kanker, terutama pada bagian perut.

Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa yang menjadi kunci dari besarnya risiko terkena kanker pada perut ialah bakteri bernama helicobacter pylory (H.pylory). Bakteri ini, jika berdiam lama di bagian perut bisa menyebabkan peradangan dan memicu kanker, demikian dilansir dari Times of India.

Walau penyebab dari berkembangnya bakteri ini sehingga menjadi sel kanker belum diketahui, namun peneliti bernama John Atherton, dari United European Gastroenterology Secretary menjelaskan bahwa konsumsi dalam jumlah besar garam, mampu memerparah kondisinya.

Konsumsi garam dalam jumlah berlebih juga bisa merangsang pertumbuhan bakteri jahat H.pylory yang akan memunculkan banyak peradangan pada bgaian perut, yang berujung pada kasus kanker, yang bisa mencabut nyawa penderitanya.

World Health Organisation menyarankan, agar mengonsumsi garam hanya sebanyak 5 gram dalam sehari, atau setara dengan setengah sendok teh saja. Ini penting juga bagi Anda untuk menjauhkan diri dari makanan yang mengandung garam tambahan seperti roti, keju, seral, hingga menu saat makan siang.

Baca juga:




Ilustrasi gula

Bahaya di Balik Konsumsi Gula dan Garam Berlebihan

Wajib mengetahui batas konsumsi gula dan garam.

img_title
VIVA.co.id
17 Maret 2016