Desainer: Wastra Lokal Tidak Harus Kain Tradisional

Ilustrasi menenun
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id -
Ikat Indonesia Angkat Tenun Stagen di PIFW 2016
Saat ini, produk lokal Indonesia tengah menjadi primadona di negeri sendiri. Tentu, itu merupakan fenomena yang sangat baik di tengah produk internasional yang sudah lama merajai pasar Tanah Air.

Rancang Tas untuk Grammy 2016, Ini Kata Didiet Maulana

Berbagai pihak mulai mengampanyekan pemakaian produk lokal. Baik dari kain tradisional maupun merek-merek yang dibuat oleh desainer Indonesia.
Harga Tas Hadiah Grammy Awards Rp3,2 Juta


Salah satunya adalah kampanye Let's Wear Local yang digagas oleh sebuah jasa Laundry & Dry Cleaning asal Prancis. Kampanye tersebut mengajak masyarakat Indonesia untuk bangga dengan produk fesyen lokal.


"Target dari kampanye
Let's Wear Local
untuk membuat masyarakat menggunakan produk fesyen lokal yang secara otomatis memperkuat perancang mode Indonesia untuk terus bertahan," kata Fian Asfianti,
Head Marketing Communication
5asec Indonesia dalam kampanye
Let's Wear Local
di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Januari 2015.


Fian menambahkan, produk lokal yang dikampanyekan tidak hanya kain tradisional Indonesia seperti batik, songket atau tenun, tetapi semua produk yang dibuat oleh desainer domestik.


"Kadang
nggak
selalu Indonesia dengan kain tradisional.
Tetep
ada unsur bisa global tapi lokalnya
dapet
," kata Fian.


Dalam kampanye ini, 5asec menggandeng salah satu desainer Indonesia yang konsisten dengan kain tradisional, Didiet Maulana, lewat brand Ikat Indonesia.


Selama empat tahun, pria lulusan arsitektur ini menggagas tenun ikat menjadi identitas dari desainnya. Menurut Didiet, lokal tidak melulu harus kain tradisional, tetapi juga bisa dilihat dari proses produksinya.


"Bisa dibedakan yang pakai tekstil tradisional dan tidak. Cuma tidak masalah, Dua-duanya produksi di Indonesia memakai tenaga kerja Indonesia dan tetap asli Indonesia," kata Didiet.


Didiet memang memfokuskan untuk menggerakkan roda perekonomian daerah lewat kerja sama dengan penenun ikat dari berbagai daerah. Seperti di Klaten, Sulawesi, dan Denpasar. (art)


Baca juga:
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya