- iStock
VIVA.co.id - Cokelat, siapa yang tak kenal makanan manis ini? Selain mengandung potassium yang menciptakan rasa bahagia bagi yang memakan, cokelat juga memiliki kandungan antioksidan yang dapat mencegah masuknya radikal bebas ke tubuh.
Indonesia merupakan negara ketiga penghasil bahan mentah cokelat terbanyak, setelah Ghana dan Ivory Coast. Bahan tersebut biasanya diekspor ke negara negara lain seperti Belgia, Jepang, dan Swedia, yang justru menjadi tujuan masyarakat Indonesia berburu cokelat.
Ironisnya, malah cokelat buatan Indonesia kurang diminati masyarakat lokal. Menurut data, tingkat konsumsi cokelat lokal di Indonesia menunjukkan angka yang rendah, hanya sekitar 300 gram cokelat per kapita per tahun. Bila dihitung, konsumsi cokelat lokal di Indonesia hanya sekitar 3 batang per tahun, sungguh fakta mengagetkan.
Menanggapi hal itu, tahun 2012 pemerintah telah membatasi ekspor bahan mentah cokelat, dan memajukan ekspor cokelat dalam bentuk produk, agar lebih optimal pertumbuhannya. Dengan fakta teraebut, para pebisnis Indonesia mengambil celah untuk melakukan bisnis cokelat lokal, namun dengan citarasa internasional.
Salah satu pihak yang tak mau ketinggalan memanfaatkan kekayaan cokelat lokal ialah Axel Sutantio, Direktur dari Cimory. Baru-baru ini mereka merilis produk coeklat baru dengan harapan bisa membawa nama baik cokelat lokal agar disukai masyarakatnya Indonesia, maupun dunia.
"Saya teliti sendiri resep cokelat di negara-negara penghasil cokelat, dan saya padu padankan dengan rasa cokelat satu dengan yang lain, ternyata banyak diminati," ujarnya di sela-sela peluncuran produk makanan Chocomory, di Cisarua, Bogor, Selasa, 20 Januari 2015.
Menurutnya, konsumsi cokelat lokal bisa menjadi wujud apresiasi kita kepada petani cokelat, yang senantiasa bekerja keras membuat bisnis cokelat di Indonesia makin maju dari waktu ke waktu.
Baca juga:
Chocogurt, Indonesia Ingin Saingi Cokelat Belgia
Kombinasi yogurt strawberry dengan keunikan cita rasa cokelat khas.
