Waspadai Tanda Epilepsi pada Anak

ilustrasi epilepsi
Sumber :
  • istock

VIVA.co.id - Segala penyakit dapat menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, dan lebih rentan kepada anak-anak, termasuk epilepsi. Pakar neurolog dari RSCM, dr. Fitri Octaviana Sumantri, SpS(K), M.Pd,Ked menjelaskan, epilepsi yang muncul pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa.

Panduan Pertolongan Pertama Penderita Epilepsi

"Epilepsi pada anak cenderung muncul menetap dan butuh pengobatan seumur hidup," katanya.

Sedangkan yang terjadi pada orang dewasa, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti EEG, pencitraan otak (MRI kepala) serta pemeriksaan laboratorium.

"Klinis epilepsi pada anak dapat bersifat aktif seperti kaku di seluruh badan, ekstremitas bergerak beraturan, atau anak terlihat mengecap mulutnya. Bahkan terkadang mengejutkan, seperti terdiam atau bengong tiba-tiba saat sedang beraktivitas," ucap dr Irawan Mangunatmadja, SpA(K), pakar neurolog anak, dalam seminar kesehatan di Hotel Double Tree, Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis, 29 Januari 2015.

Tanda-tanda anak terkena epilepsi, tidak hanya bisa dilihat saat mulutnya berbusa. Apalagi ada anggapan, air liur penderita dapat menularkan penyakit itu. Padahal itu salah. Serangan tubuh dari epilepsi, cenderung berupa gerakan seluruh tubuh ke sisi kiri atau kanan, dan juga kaku.

Lebih lanjut, Irawan mengatakan, "Epilepsi yang diderita anak-anak akan sulit diobati apabila ada faktor tertentu. Bila usia serangan awal di bawah satu tahun, akan ada keterlambatan perkembangan, dan kelainan neurologis, seperti kelumpuhan."

Laporan: Nuvola Gloria  

Baca juga:








Ilustrasi/Pernikahan

Wanita Epilepsi Jangan Takut Menikah

Saat tidak terjadi serangan, mereka adalah wanita normal.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2016