Waspada Gejala Diare pada Anak

Foto ilustrasi toilet duduk.
Sumber :
  • istock

VIVA.co.id - Memasuki masa pertumbuhan, anak seringkali melahap apapun makanan yang ia mau. Dengan sistem kekebalan tubuh yang belum sempurna, kemungkinan sang anak akan tercemar penyakit dan masalah ini akan semakin membesar.

Salah satu penyakit yang mengancam pertumbuhan anak ialah diare. Diare pada anak, tentunya berbeda dengan diare pada orang dewasa. Hal ini dipengaruhi sistim pencernaan anak yang juga masih sensitif, sehingga lebih mudah terkena diare ketimbang orang dewasa. Kami bertanya pada dokter Tri Ari Wibowo dari MeetDoctor tentang hal ini.

Menurutnya, penyebab diare pada anak dapat disebabkan beberapa faktor seperti infeksi (virus, bakteri, maupun parasit), alergi makanan, sesitivitas terhadap obat-obatan, serta terlalu banyak mengonsumsi jus.

Cegah Kematian Anak Akibat Diare dengan Zinc dan Oralit

"Organ pencernaan anak yang masih belum sempurna, dapat membuat gejala yang sebenarnya kecil, bisa menjadi parah," ujar Aria.

Gejala awal dari penyakit diare pada anak bisa dilihat dari intensitas anak buang air besar, juga kotoran yang lebih banyak serta berair. Sedangkan pada bayi, gejala munculnya diare bisa ditandai dengan rewel, haus, tidak berair mata saat menangis, urine yang lebih sedikit, dan kulit yang tidak elastis.

Diare, dapat berdampak buruk pada bayi dan anak, karena bisa memengaruhi kadar elektrolit normal anak, dan jika air dan elektrolit tersebut banyak terbuang melalui diare, anak akan dehidrasi. Dehidrasi pada anak prosesnya berlangsung cepat, hanya satu sampai dua hari setelah diare dimulai.

Waspada, Delapan Makanan Ini Bisa Sebabkan Diare

"Dehidrasi bisa jadi sangat berbahaya, terutama bagi bayi yang baru lahir," kata Aria melanjutkan.

Oleh karena itu, penanganan terhadap diare pada anak harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

"Untuk anak yang sudah makan menu padat, Anda bisa menggantinya dengan makanan yang lebih lembut seperti pisang dan apel yang dihaluskan."

Pemudik Rentan Kena ISPA dan Diare

Sedangkan pada bayi, jika diare melanda, berikan terus ASI optimal agar sang anak mendapatkan gizi seimbang. "Jika alergi laktosa, ganti dengan susu kedelai. Kebaikannya sama seperti pada susu sapi dan ASI," ucap Aria.

Baca juga:


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya