- iStock
VIVA.co.id – Menonton televisi merupakan sarana rekreasi santai setelah beraktivitas seharian atau saat berlibur. Namun ternyata, terlalu sering menonton televisi ternyata punya efek negatif bagi kesehatan.
Selain itu, sebuah penelitian menunjukkan bahwa gemar menonton televisi bisa jadi salah satu pertanda depresi. Terlebih jika Anda bisa menghabiskan waktu lebih dari 10 jam di depan layar kaca.
Studi yang dilakukan University of Texas di Austin menyebutkan bahwa terpaku pada layar komputer ataupun televisi hanya untuk menonton film seri seharian berkaitan dengan depresi dan rasa kesepian.
Peneliti mengungkap, penghobi serial televisi tersebut berpendapat menonton bisa jadi cara mengalihkan perhatian dan mengisi waktu luang. Padahal, secara tidak sadar mereka memilih menghindar dari masalah hidup, baik itu yang berkaitan dengan pekerjaan, hubungan atau keluarga, lewat menonton film.
“Kita tidak bisa lagi melihat hobi menonton sebagai kebiasaan yang tidak berbahaya, pasalnya para pemilik hobi menonton serial hanya menghindar dari permasalahan hidup dengan terus-menerus menonton,” ujar Yoon Hi Sung, ketua peneliti, dilansir Daily Mail.
Mereka meneliti 316 partisipan dengan kisaran usia 18-29 tahun. Mereka disurvei mengenai lama waktu menonton televisi dan program favorit yang kerap mereka tonton. Selain itu, mereka juga diwawancara tentang seberapa sering mengalami emosi negatif.
Hasilnya, mereka yang lebih sering depresi, ternyata punya waktu menonton televisi lebih lama. Alasannya pun nyaris seragam: mereka ingin menghindari rasa sedih dan kesepian dengan menonton.
Selain itu, mereka yang gemar menonton serial televisi juga cenderung obesitas dan punya catatan kesehatan buruk.
Penelitian ini akan dipresentasikan dalam acara Conference of the International Communication Association di Puerto Rico, Mei mendatang.
Baca juga:
Langkah Tentukan Prioritas agar Tujuan Tercapai
Penting untuk membuat jadwal
