FOTO: Berburu Matahari Terbit di Angkor Wat

Kompleks candi Angkor Wat di Kamboja.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lesthia Kertopati

VIVA.co.id – Berkunjung ke Kamboja, pastilah Angkor Wat jadi tujuan utama. Bagaimana tidak, sejarah terukir di setiap batu yang menyusun candi berusia nyaris seribu tahun tersebut. Candi yang dibangun di abad ke-12 itu kini ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.

Berfoto Polos di Kuil Kamboja, Dua Warga AS Ditangkap

Setiap tahunnya, diperkirakan jutaan orang datang berkunjung ke Siem Reap, Kamboja, hanya untuk melihat, berfoto dan berjalan-jalan di situs tua tersebut. Bahkan, data statistik pemerintah Kambojo menunjukkan bahwa 50 persen turis mancanegara yang datang ke Kamboja, menjadikan Angkor Wat sebagai tujuan utama.

Termasuk juga VIVAlife.

Februari, bukanlah musim turis di Kamboja. Namun, saat VIVAlife menginjakkan kaki di Siem Reap, terlihat kesibukan yang menyamai Yogyakarta. Bahkan, sekilas, Siem Reap pun terasa seperti Yogya.

Mengejar Matahari di Angkor Wat

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Kolam teratai, lokasi favorit para fotografer berburu momen matahari terbit di Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja. |FOTO: VIVA.co.id/Lesthia Kertopati


Siem Reap bisa dicapai melalui jalan darat menggunakan bus dari Phnom Penh, ibukota Kamboja. Ongkosnya tidak mahal, sekitar Rp150 ribu untuk bis eksekutif berfasilitas Wi-Fi atau Rp170 ribu untuk mobil van. Lama perjalanan sekitar 6-8 jam, tergantung kondisi jalanan.

Tiba di Siem Reap, tanpa perlu menunggu lama, tuk-tuk langsung berbaris, menawarkan jasa menuju hotel. Tidak perlu khawatir kehabisan hotel di Siem Reap. Bahkan, bisa dikatakan Siem Reap dipadati segala jenis hotel, mulai dari kelas losmen alias hotel berbujet rendah bagi para backpacker, hingga hotel berbintang yang menawarkan fasilitas eksklusif.

Bagi Anda yang bepergian dengan dana terbatas, Jalan Wat Bo adalah daerah yang tepat untuk mencari tempat menginap. Harga kamar berkisar antara Rp100 – 300 ribu per malam. Tidak hanya itu, daerah Wat Bo juga jadi daerah favorit karena dekat dengan Pub Street dan Night Market atau pasar malam yang menjadi destinasi utama para turis saat malam menjelang.

Sementara, di pagi dan siang hari, tentu saja mengunjungi Angkor Wat jadi aktivitas utama para turis.

Anda bisa menyewa tuk-tuk, sepeda, ataupun motor untuk berkeliling kompleksi candi. Urusan harga, tidak perlu takut. Anda hanya perlu membayar Rp100 ribu untuk menyewa tuk-tuk seharian. Sementara, biaya masuk Angkor Wat adalah Rp250 ribu per hari, Rp450 ribu per tiga hari atau Rp650 ribu per 7 hari. Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan dan waktu perjalanan Anda.

Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool
Mengejar matahari

Mengejar Matahari di Angkor Wat

Ribuan turis yang menunggu matahari terbit di Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja. |FOTO: VIVA.co.id/Lesthia Kertopati

Aktivitas utama yang diburu para turis Angkor Wat tentulah menyaksikan matahari terbit dari balik stupa. Pemandangan yang magis dan menakjubkan. Setiap pagi, ribuan orang berduyun-duyun menuju kolam teratai di depan situs Angkor Wat, memposisikan tripod serta kamera untuk mendapatkan foto yang tepat.

Tidak peduli angin dingin, mata mengantuk dan tubuh yang protes karena kurang tidur, mengejar matahari menjadi hal yang tidak bisa dilewatkan.

VIVAlife cukup beruntung bisa mendapatkan tempat di depan kolam, meski harus berdesakan dengan ribuan pemburu matahari lainnya. Sejak pukul 05.00, kolam teratai sudah dipadati pengunjung, padahal matahari terbit tepat pukul 06.30.

Mengejar Matahari di Angkor Wat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Matahari bersinar dari balik stupa candi di Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja| FOTO: VIVA.co.id/Lesthia Kertopati

Namun, kesabaran menunggu di udara yang dingin menggigit terbayar saat sang bagas mulai bersinar. Semburat oranye di ufuk timur, yang menerangi gelap batu candi, serta sentuhan hangat sinar matahari membuat jari bersemangat menekan shutter kamera. Beberapa turis bahkan lupa dengan kamera mereka, hanya berdiam menatap momen magis di depan mata.

Setelah momen matahari terbit usai, saatnya menjelajahi kompleks candi nan megah tersebut. Menapaki kisah sejarah yang dimulai oleh Raja Suryavarman II, 900 tahun lalu.


Baca juga:





Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya