Samuel Oentoro: Diet Mayo Berbahaya

Garam.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Maraknya fenomena melakukan diet mayo di kalangan masyarakat Indonesia berkembang pesat. Semua kalangan mulai dari selebritas, sosialita, hingga masyarakat biasa, kini berlomba menerapkan diet dengan iming-iming turun berat badan dalam waktu 14 hari.

Diet ini, awalnya dirilis oleh sebuah klinik kesehatan yang cukup terkenal di Amerika Serikat. Dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayur, serta membatasi asupan garam, diet mayo terbukti dapat menurunkan hingga 5 kilogram dalam 1 minggu pertama prosesnya.
 
Banyak peneliti luar negeri yang mengacungi jempol pada sistem kerja diet ini, yang menjunjung tinggi kelengkapan gizi untuk tubuh. Namun berbeda dengan dr. Samuel Oentoro, MS, SpGK, seorang ahli gizi yang memandang diet mayo dari sisi lain, sesuatu yang berbeda dengan pendapat orang kebanyakan.

Menurut Samuel, diet mayo adalah jenis diet yang kurang tepat untuk dilakukan, dan sangat tidak dianjurkan. "Saya setuju dengan konsep memakan sayur dalam diet mayo, tapi membatasi asupan garam bagi tubuh, itu yang tidak masuk akal bagi saya," ujar dokter yang parktek di RS Siloam ini.

Mengurangi asupan garam dalam tubuh, menurut Samuel, adalah hal yang salah untuk dilakukan. Karena, garam memiliki manfaat yang banyak.

Mengenal Diet Mayo dan Tips Sehat Menjalaninya

"Diet mayo, adalah diet yang mengurangi kadar air dalam tubuh, dengan mengurangi konsumsi garam yang berfungsi mengikat air. Maka dari itu diet ini dapat berhasil. Namun kadar garam yang kurang, bisa berdampak buruk bagi tubuh," katanya, saat diwawancara Viva.co.id , pada Jumat, 20 Februari 2015.

Dokter yang berpartisipasi dalam pembuatan buku berjudul Smart Eating: 1000 Jurus Makan Pintar dan Hidup Bugar ini menambahkan, "Garam mengandung senyawa NACL (Natrium Cloride), yang berguna untuk keseimbangan elektrolit dalam tubuh. Jika kadarnya tidak cukup maka elektrolit dalam tubuh juga jadi tak imbang."

Selain itu, kadar natrium yang kurang dalam tubuh, juga dapat memerlambat sistem metabolisme sel. "Sel kita membutuhkan proses metabolisme, jika terganggu, hal ini akan berdampak pada syaraf dan otot."

Dampak tersebut bisa membuat seseorang lemah, mudah lelah, dehidrasi, dan sulit fokus dan konsenstrasi. Samuel mengatakan dirinya menentang penerapan diet mayo, karena sudah jelas bahayanya. Pesannya, "Jika memang ingin diet, kurangi lemak, jangan malah mengurangi air dalam tubuh. Manusia butuh air, ingat itu, karena 70 persen bagian tubuh manusia adalah air."

Baca juga:





WhatsApp Ogah Tunduk Sama UU, Menantang Pemerintah

Tips Menurunkan Berat Badan Tanpa Diet

Sebaiknya lakukan latihan naik turun tangga secara teratur.

img_title
VIVA.co.id
24 November 2015