Orangtua Kunci Penting di Balik Kesehatan Gigi Anak

Ilustrasi anak sikat gigi
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Menerapkan kebiasaan menggosok gigi pada anak, memang gampang-gampang sulit. Terlebih, jika si kecil sedang mengalami sakit pada bagian rongga mulut. Jangankan menggosok gigi, membuka mulut pun rasanya ia tak sudi.

Namun, kebiasaan ini sebenarnya sangat penting untuk dilakukan, karena kesehatan gigi, ternyata berpengaruh pada tingkat prestasi anak.

Queen of Tears Geser Crash Landing on You Sebagai Drama dengan Rating Tertinggi di tvN

Menurut penelitian yang dilakukan dilakukan Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Kedokteran Gigi Pencegahan FKG UI, yang bekerja sama dengan salah satu brand pasta gigi keluaran Unilever, anak yang memiliki mulut dan gigi terganggu, cenderung memiliki persentase kehadiran yang kurang dan prestasi yang menurun.

"Kami meneliti prestasi siswa-siswi pada mata pelajaran Matematika, yang merupakan mata pelajaran kompleks dan cukup rumit," ujar drg Ratu Mirah Hafifah GCClinDent, MDSc, kepala dari Professional Relationship Oral Care Unilever Indonesia, sekaligus salah satu anggota tim peneliti.

Untuk itu, menurut Fifah, diperlukan peran orangtua dalam membantu sang anak menjaga dan merawat gigi. "Kami buat sebuah kontrak yang disetujui orangtua dan anak, agar kebiasaan menggosok gigi terjaga dan memberi hasil signifikan," ujarnya, beberapa hari lalu. 

Dalam hal ini, orangtua memiliki peran sebagai pendamping anak-anak dalam menerapkan kebiasaan menggosok gigi yang baik dan benar. Sebab, anak-anak di bawah usia 10 tahun, biasanya belum mengerti cara menyikat gigi dengan benar.

Dengan arahan ayah-bundanya, si kecil akan semakin memahami cara menyikat gigi dengan benar, serta dapat makin dekat dengan hasil optimal. Namun, ternyata anak-anak juga bisa mengambil peran di balik kesehatan gigi orang tuanya.

Sebab, berdasarkan hasil penelitian, orangtua yang rajin meminta anak menyikat gigi teratur, tingkat kemauan orangtua sendiri dalam menggosok gigi mengalami perubahan. "Sebelum melakukan intervensi, sebanyak satu dari tiga orangtua mengaku jarang menyikat gigi."

"Namun, setelah kami melakukan intervensi dan memberi sosialisasi pada anak-anak mereka, kini kemauan menyikat gigi ayah bunda meningkat. Sehingga, hanya satu dari 10 orangtua saja yang jadi jarang menggosok gigi," tambah Fifah. (asp)

Baca juga:

Menkumham Ingin Transformasi Sistem Pemidanaan RI, Tak Hanya Penjara


Ilustrasi anak sikat gigi

Riset: Anak Bergigi Sehat, Lebih Berprestasi

Ada korelasi antara kesehatan mulut si kecil dengan prestasi akademik.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2015