Keindahan Masjid Raya Baiturrahman di Malam Hari

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, saat malam hari.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zulfikar Husein

VIVA.co.id - Saat gempa dan tsunami terjadi pada penghujung 2004 silam, Masjid Raya Baiturrahman merupakan salah satu dari beberapa masjid yang terhindar dari terjangan bencana tersebut. Masjid yang dibangun pada tahun 1612 Masehi ini berdiri kokoh, sementara bangunan lain di dekatnya hancur berantakan.

Hanya halaman masjid raya yang dilalui gelombang tsunami. Keajaiban tersebut juga membuat banyak masyarakat berlarian dan berlindung ke dalam masjid. Di sana pula ribuan nyawa selamat dari bencana dahsyat tersebut.

Kini, 10 tahun lebih pasca bencana tersebut, masjid yang berada di Banda Aceh ini masih tetap bediri kokoh. Sebagian halaman masjid yang sempat hancur, kini kembali di tata ulang. Pesona masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini semakin indah.

Setiap hari ada saja orang yang datang berkunjung ke masjid tersebut. Bahkan hingga malam hari, masjid ini dipenuhi orang baik untuk menunaikan salat hingga para pelancong yang sekedar singgah dan menikmati suasana di masjid tersebut.

"Nggak sempurna rasanya kalau ke Banda Aceh tidak mampir di Masjid Raya. Walau tujuan utamanya bukan ke masjid ini, tapi rasanya kita harus tetap mampir ke sini," ujar warga Aceh Utara, Syahril Fuad saat ditemui VIVA.co.id, di Masjid tersebut, Selasa 3 Maret 2015.

Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi. Setiap wisatawan yang datang akan terkagum-kagum melihat keindahannya. Masjid yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda ini semakin memesona saat malam hari. Lampu-lampu tamannya memperindah masjid yang di kelilingi puluhan pohon kurma.

Selain itu, pada halaman depan masjid juga terdapat sebuah kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani. Suara air dari kolam pancuran ditambah kicauan burung yang ada di masjid tersebut semakin memanjakan telinga para wisatawan pada malam harinya.

Lebih Khusyuk

Madjid Raya Baiturrahman memiliki nilai sejarah dan seni yang cukup tinggi. Arsitektur bangunannya yang indah ditambah ukiran-ukiran menarik akan membuat siapapun berada di sana akan merasa sejuk dan nyaman.

"Beda rasanya salat di sini dengan di tempat lain. Di sini suasanya membuat salat kita lebih khusyuk, lebih nyaman, sejuk dan tak ingin terburu-buru meski terkadang sedang terburu-buru,"  ujar pengunjung lainnya, T. Faisal, kepada VIVA.co.id.

Aceh dan NTB Bersaing Dapatkan Penghargaan Wisata Halal

Masjid yang memiliki 7 kubah dan 4 menara kecil dan 1 menara utama ini seolah memaksa para pelancong untuk tetap berlama-lama di sana. Meski sudah melaksanakan salat, tak jarang para wisatawan itu hanya bersantai duduk di halaman masjid dan di bawah menara utama. Para pelancong juga tak ketinggalan mengabadikan momen tersebut sambil berfoto.

Baca Juga:

Festival Aceh Internasional Rapa'i Digelar Akhir Agustus

Masjid Raya Baiturrahman, Simbol Islami Kota Aceh

Ilustrasi kuliner halal.

Pariwisata Aceh Butuh Sertifikasi Halal untuk Makanan

"Label halal tidak boleh dibuat sendiri oleh pengusaha."

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016