Lawan DBD dengan Program Juru Pemantau Jentik

Nyamuk penyebab demam
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Tahukah Anda bahwa salah satu negara yang sukses menanggulangi masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Kuba? Ya, mereka berhasil karena kemauan besar pemerintahnya, yang mendukung program pemberantasan nyamuk dalam bentuk upaya dan dana.

Lalu bagaimana di Indonesia? Di negara kita pemerintah terus mendorong program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Cilik, yang di sebar di 50 SD DKI Jakarta dan 5 SD di Depok.

Waspada DBD, Nyamuk Tak Mempan Lagi Fogging

Dalam kegiatan ini, akan dilakukan upaya Bicara DBD di antara sesama siswa, memasang majalah dinding tentang DBD, menyebar kuis info DBD, dan memberantas sarang nyamuk dengan cara 3M: menguras, menutup, mengubur.

Kegiatan tersebut akan dimulai 18 Maret mendatang, oleh sejumlah mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Hal ini langkah preventif untuk meningkatkan kemampuan dan peran masyarakat dalam pencegahan DBD di lingkungan sekitar.

Pemda DKI sendiri, telah mencanangkan Program Jumat 30 Menit, dari pukul 09.00 - 09.30 WIB, sejak 2004, dengan berbekal mengadopsi pengalaman keberhasilan Kuba mengendalikan epidemi DBD.

“Kasus DBD di Indonesia termasuk yang paling tinggi di dunia. Hingga 2010 ia nomor dua tertinggi di antara 30 negara. Keberhasilan Kuba dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin, hasilnya DBD hilang sejak 2002,” kata dr Agustin Kusmayanti, MSc, PhD, selaku dekan di Fakultas tersebut, saat ditemui di Balai Sidang UI, Depok, Rabu, 4 Maret 2015.

Pada 2014, Bali, Kalimantan Utara, Barat, Timur, dan DKI Jakarta sangat rentan dengan penyakit DBD. Kelompok umur yang paling berisiko tertular di DKI Jakarta, adalah mereka yang berusia 7 - 12 tahun dengan total penderita 8.535 hingga Januari 2015.

Lima Mahasiswa UGM Kembangkan Obat Nyamuk Berbahan Buah Pare
![vivamore=" Baca Juga
Daerah Diminta Gerak Cepat Antisipasi Virus Zika
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya