Sumber :
- VIVA.co.id/Tasya Paramitha
VIVA.co.id - Banyak cara yang dapat dilakukan Indonesia untuk memajukan kuliner Nusantara di peta kuliner dunia. Namun, dari seluruhnya salah satu yang dianggap penting adalah dengan memperkenalkan kuliner khas Indonesia kepada tamu-tamu kenegaraan yang berkunjung ke Istana Negara.
Hal itu diungkapkan oleh pakar kuliner Indonesia, William Wongso. Ia juga mempertanyakan hal tersebut.
"Kapan Istana mengadakan perjamuan makanan Indonesia untuk tamu-tamu kenegaraan?" ujar William, saat ditemui di acara Diskusi Panel Media Bango bertajuk "Peluang dan Tantangan Kuliner Nusantara Untuk Masuki Peta Kuliner Dunia" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 5 Maret 2015.
Menurut William, beberapa waktu lalu, saat Istana Negara kedatangan tamu kenegaraan, makanan yang disajikan bukan makanan khas Indonesia, melainkan steak.
"Itu, karena mindset Istana, masih mindset orang Indonesia yang saat kedatangan tamu asing disuguhi makanan yang dia sukai," ujar William.
Hal ini yang menurut William harus segera diubah, karena Istana adalah salah satu jalan mempromosikan kuliner Indonesia kepada tamu-tamu asing.
Ia mengatakan, pemerintah Indonesia harus percaya diri kuliner Nusantara bisa diterima masyarakat dunia, apalagi kuliner tradisional begitu beragam. Ia mengambil contoh, ketika Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam beberapa saat lalu, di mana di sana Jokowi disuguhkan deretan hidangan khas Brunei.
"Bayangkan sebuah negara kecil bisa percaya diri menyajikan hidangan lokal mereka dengan menu yang bertuliskan besar-besar nama makanannya," ujar William.
Ia menyayangkan, hal tersebut tidak dilakukan Indonesia. Padahal, begitu kayanya kuliner Nusantara dan seluruhnya pasti memiliki keunikan, serta ciri khas masing-masing. Seperti rendang misalnya, yang pernah dinobatkan sebagai makanan terlezat di dunia.
"Rasa santan gosong yang enak itu tidak bisa ditemukan di makanan lain, kecuali rendang," tambahnya. (asp)
![vivamore="Baca Juga :"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal ini yang menurut William harus segera diubah, karena Istana adalah salah satu jalan mempromosikan kuliner Indonesia kepada tamu-tamu asing.
