- iStock
VIVA.co.id - Ketika hasrat biologis sedang memuncak, ada beberapa anak muda pria yang memilih untuk menyalurkannya dengan masturbasi. Mereka berpikir, ini adalah cara paling mudah dan aman, agar hasrat tersalurkan tanpa harus melakukan tindakan di luar norma kepantasan. Namun, apa pandangan para ahli medis mengenai hal ini?
Dokter Nina Amelia dari Meetdoctor menjelaskan, masturbasi atau onani, dapat memberi manfaat bagi pelaku. "Dari sisi kedokteran, masturbasi pada dasarnya baik untuk kesehatan, dan normalnya dilakukan 2-3 kali seminggu," ujarnya.
Beberapa manfaat yang diperoleh dari masturbasi, antara lain peningkatan konsentrasi, perbaikan kualitas tidur, pengendalian stres, dan meningkatkan rasa percaya diri.
"Masturbasi yang cukup wajar, juga bisa menyehatkan tubuh. Karena aliran darah mengalir dengan lancar, dan juga bisa memunculkan perasaan tenang dan bahagia," tambah Nina.
Namun masturbasi yang berlebihan dapat menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. "Hati-hati, ini dapat menyebabkan gangguan iritasi pada kulit organ vital pria, serta ejakulasi dini akibat stimulasi saraf berlebihan bagi yang sudah menikah," katanya.
Oleh karena itu, sebaiknya intensitas melakukan masturbasi tidak sering. "Apalagi pada remaja. Jika keseringan bisa merusak masa depan secara fisik dan psikis," paparnya.
Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan, Nina menyarankan agar orangtua berperan dalam memberi pengetahuan mengenai seks yang benar pada anak.
Penanaman moral pada anak juga penting, karena jika pengetahuan dan ahlaknya cukup, maka dampak negatif dari kebiasaan onani dapat dihindari. Untuk itu, penting bagi orangtua selalu mendampingi tumbuh kembang anak. Tidak hanya sampai usia 5 tahun, namun sampai ia beranjak dewasa.
![vivamore="Baca Juga :"]
Ajaib, Saus Basi Lebih dari 20 Tahun Laku Terjual Rp130 Juta
Mau Tahu, Alasan Albert Einstein Sering Bolos Kuliah?
Kisah Kartu Pos yang Datang Terlambat Delapan Tahun
[/vivamore]
(ren)
