Menyusuri Surga Mangrove di Balikpapan

Ilustrasi hutan
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
5 Bukti Kepribadian Menentukan Tempat Berlibur Anda
- Melancong ke Balikpapan, luangkan waktu Anda untuk menyusuri hutan mangrove nan asri. Terletak di mangrove Center Graha Indah, Balikpapan, Kalimantan Timur, VIVA.co.id pun berkesempatan menikmati keindahan dan keasrian hutan mangrove.

Menikmati Liburan Nyaman di Kapal Pesiar

Untuk menuju ke sana, butuh waktu 45 menit dari pusat kota. Sesampainya di kawasan terlindungi itu, suasana begitu sejuk lantaran ada banyak pepohonan nan rindang.
Menyusuri Sungai Cigenter, 'Amazon' di Ujung Kulon


Meski saat itu langit terlihat mendung tidak menyurutkan niat kami menelusuri hutan dengan kapal klotok--perahu kayu. Rimbunnya hutan, membuat sebagian tempat terlihat gelap. Namun tak masalah karena tempat itu sungguh menantang untuk ditelusuri.


Di luar mangrove, terlihat pula di sepanjang aliran Sungai Wein, Sekretariat Mangrove Center melakukan perawatan terhadap lebih dari 25 bibit Mangrove.


Lingkungan terasa sangat asri, tenang dan hijau. Sesekali, kami juga melihat dari dekat Bekantan dan burung Elang Gondol yang hidup di habitat kawasan Mangrove.


Sebelum menelusuri sungai dengan kapal klotok bermesin tunggal, pengunjung pun diminta mengenakan pelampung.


Seorang pemandu mengatakan, pelampung itu diperlukan untuk menjaga diri karena kedalaman air sungai mencapai 8-12 meter. Ada lima perahu yang saat itu bisa tumpangi. Kapal klotok yang besar, hanya khusus dinaiki perempuan.


Begitu mesin perahu menyala, pengunjung siap berpetualang melihat magrove dan 'para penghuninya'. Menelusuri sungai dan hutan mangrove sangat menyenangkan.


Di beberapa titik sungai, ada banyak mangrove yang tumbuh begitu lebatnya hingga membuat aliran sungai menjadi gelap. Tidak lama setelah kami melanjutkan perjalanan, langit kembali terang dengan puluhan ribu mangrove yang terlihat dari kejauhan.


Selain melihat mangrove, pengunjung juga bisa melihat sejumlah satwa. Bekantan adalah hewan yang sering menampakkan diri. Tak hanya itu, dari dalam air, pengunjung juga bisa beberapakali  melihat ikan pesut, dan banyak jenis burung terbang di udara.


Di hutan mangrove yang dilindungi Pemerintah Balikpapan itu tercatat ada 40 jenis mangrove yang tumbuh dan diawasi Mangrove Center. Tumbuhan Bakau atau Rhyzopora Mucronata begitu dominan. Catatan Mangrove Center juga menyebutkan, lebih 400 ekor bekantan (Nasalis larvatus, atau proboscis monkey, kera berhidung mancung dan berbulu oranye) hidup di sana.


Bekantan di Mangrove Center itu merupakan bagian dari populasi bekantan terbesar di dunia yang hidup di Teluk Balikpapan. Dulu, kawasan itu rawa-rawa terbuka. Bakau lalu ditanam untuk melindungi rumah-rumah dari terpaan angin kencang di laut.


Kawasan utara Mangrove Center seluas 150 hektare mulai dari Teluk Balikpapan yang memanjang dari barat ke timur itu berbatasan dengan permukiman dan industri warga yang menjadi bagian dari Kawasan Industri Kariangau.![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya