Kuliner Korea, Mengetahui Manfaat Kimchi

Ilustrasi kimchi
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Tujuh Makanan Aneh Namun Menyehatkan
- Bagi para penggila budaya Korea, tentu juga hobi dengan masakannya. Selain ada Bulgogi dan beef galbi, makanan wajib asal negeri ginseng adalah Kimchi. Kimchi seperti asinan kubis dan sayuran yang difermentasi. 

Penyebab Kematian Masih Misteri, Park Boram Meninggal Dalam Kondisi Seperti Ini
Jika Anda melakukan perjalanan ke Jepang, Anda akan menemukan restoran aqua kontemporer Jepang dengan kepala koki Paul Greening. Atau di Jinjuu, dengan masakan koki gereja Amerika-Korea, Judy Joo.

Elkan Baggott Menggila, Cetak Gol dan Bawa Bristol Rovers Pecundangi Mantan Klubnya
Paul Greening menggunakan berbagai teknik yang berbeda. Dia menggunakan fermentasi pada mangga, wortel, adas, rumput laut, dan bahkan mawar Jepang. Beberapa contoh makanan seperti nukamiso, yang terbuat dari kulit atau dedak beras giling dan koji, bakteri mirip ragi anggur yang diinokulasi ke dalam beras, dan digunakan sebagai penambah rasa seperti kecap.

Berbicara soal makanan fermentasi tentu tidak lepas dari kimchi. Kimchi merupakan asinan sayuran dengan fermentasi yang menggunakan berbagai jenis bumbu seperti kecap ikan, bubuk cabai merah, udang rebon, bawang putih dan jahe.

Kimchi biasa dimakan saat musim dingin sehingga dibuat dengan jumlah banyak dan disimpan di lemari es sebagai persediaan. Produsen teknologi lemari es di Korea sampai-sampai menciptakantipe lemari es yang memiliki tempat khusus untuk menyimpan Kimchi. 
 
Selain sayuran, Kimchi bisa dicampur dengan cumi, tiram, atau seafood lainnya. Museum Kimchi di Seoul mencatat ada sekitar 187 variasi Kimchi. Zaman dahulu jika kimchi disimpan dalam guci dan diendapkan di bawah tanah, bisa bertahan hingga 10 tahun. Semakin lama diendapkan, rasanya akan semakin asam dan semakin mahal harganya. Sekarang banyak masakan yang diolah menggunakan Kimchi seperti nasi goreng Kimchi, ramen kimchi, hingga sandwich Kimchi.
 
Pada dasarnya sangat sederhana, sayuran direndam dalam air garam atau jus buah untuk pertumbuhan bakteri baik. Campuran ini menghasilkan asam laktat yang memberikan rasa asam, tergantung pada tingkat pH. Ini yang disebut fermentasi lacto, jenis yang paling umum dari fermentasi.

"Kita bicara tentang asam laktat bukan laktosa," jelas Paul Greening, kepala koki dan master fermentasi yang telah mempelajari mikrobiologi. Dia juga memiliki laboratorium khusus yang didedikasikan untuk mempelajari fermentasi.

Bakteri Lactobacillus, kata dia, tumbuh alami. Ketika sayuran direndam dalam air atau jus, bakteri mulai makan gula sayuran, kemudian tingkat pH menurun, kadar asam laktat hilang, bakteri jahat pun tidak dapat bertahan hidup.

Seperti dilansir laman Telegraph, kimchi sangat mudah dibuat dan kebudayaan makan kimchi di Korea sudah mendarah daging secara turun-temurun. Kimchi sangat populer di Korea, bahkan warga mengadakan pesta untuk merayakan kimchi. Tapi kimchi bukanlah satu-satunya makanan yang difermentasi di negeri itu.

"Seperti keju dan kambing, kimchi bukan untuk semua orang, tetapi orang-orang jatuh cinta saat gigitan pertama," kata Judy Joo, dari restoran Jinjuu.

Kimchi dikemas dengan sifat antioksidan dan memiliki 1.000 kali lactobacillus lebih banyak dari yoghurt sehingga melancarkan pencernaan. Banyak orang Korea hidup lebih lama dan tingkat kanker disana sangat rendah karena mengonsumsi kimchi.

Bakteri hidup atau probiotik yang terkandung dalam makanan berfermentasi bagus untuk saluran pencernaan karena dapat mengembalikan keseimbangan bakteri dalam usus. Selain itu juga mengandung enzim, vitamin dan nutrisi. Fermentasi lebih mudah dicerna dan membantu sistem pencernaan lebih lancar.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya