Cegah Meningitis, Daya Tahan Tubuh Jadi Kunci

Peresmian Butik Olga Syahputra
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id -
Billy Syahputra Menahan Tangis di Atas Panggung
Penyakit meningitis akhir-akhirnya sering muncul dalam pemberitaan media massa. Alasannya tak lain karena penyakit itulah yang menjadi penyebab meninggalnya presenter dan komedian, Olga Syahputra.

Billy Siap Gantikan Tugas Olga Syahputra

Dokter spesialis saraf, Zicky Yombana, menyatakan meningitis adalah radang selaput otak, inveksi di kepala yang tidak ringan, dan cukup berat. Gelaja pertama adalah rasa sakit di kepala yang sangat hebat.
Ini Syarat Hadiri Pengajian 40 Hari Olga Syahputra


"Harus diwaspadai pertama sakit kepala hebat, disertai demam, kaku leher," kata Zicky dalam perbincangan dengan tvOne, Minggu 29 Maret 2015.


Zicky mengakui stadium meningitis ada. Dimulai dari sakit kepala saja dengan demam tanpa gelaja lain. Kemudian demam disertai kaku leher, kejang, hingga penurunan kesadaran.


"Ketika terjadi prosesnya di dalam kepala, ada perlengketan, cairan otak tidak bergerak semestinya, gangguan penurunan kesadaran, kelumpuhan, kejang," imbunya.


Dia lantas memberikan contoh sederhana untuk mengetahui penyakit tersebut. Misalkan, ada seseorang yang mengeluh sakit kepala dan yang bersangkutan meminum obat yang dibeli di warung.


"Biasanya kalau orang sakit kepala, si pasien konsumsi obat di warung. Satu dua nggak mempan, berarti sakit kepala bukan biasa. Jadi sebaiknya langsung ke dokter atau pelayanan kesehatan," jela Zicky.


Lantas bagaimana cara mencegahnya? Zicky mengatakan bahwa antisipasi yang paling baik ada di pasien sendiri.


Jika dalam beraktivitas atau bekerja tidak cukup istirahat maka daya tahan tubuh seseorang akan menurun. Dampak selanjutnya adalah segala penyakit akan mudah masuk.


"Prinsipnya kita preventif lebih bagus dari pada mengobati. Untuk menghidari infeksi ke kepala, meningkatkan daya tahan tubuh, meminum suplemen, olah raga teratur. Kita yang tahu apakah kita punya gangguan di gigi, telinga atau lainnya. Alangkah baiknya bila kita berpikir buruk sampai membuktikan tidak," terang Zicky.


Terkait peluang kesembuahan bagi penderita, tambah Zicky, tergantung seberapa cepat penanganannya. Penderita juga tidak boleh menunda-nunda untuk memeriksakan gejala yang timbul ke dokter.

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya