Butuh Perjuangan Keras untuk Mencapai 5 Biara Ini

Taktsang atau Tigers Nest Monastery di Bhutan
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Biara Budha sering menjadi tempat menarik untuk dikunjungi wisatawan. Selain memiliki bentuk bangunan yang khas dan unik, biara juga seringkali memiliki kisah sejarah.

5 Bukti Kepribadian Menentukan Tempat Berlibur Anda

Bahkan, sejumlah biara memiliki tempat yang sulit diakses pengunjung. Letaknya jauh dari perkotaan dan pedesaan. Perlu tekad yang kuat untuk bisa mengunjungi biara tersebut, bahkan ada di antara biara-biara yang hampir tidak dapat didatangi karena tempatnya yang tinggi jauh di atas gunung yang sangat sulit di jangkau.

Hal ini memang disengaja, agar para pengikutnya dapat hidup tenang dalam keheningan agar mereka dapat lebih dekat dengan para dewa.

Menikmati Liburan Nyaman di Kapal Pesiar

Namun, saat ini biara justru menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi wisatawan. Walau sulit diakses, tempat ini justru menjadi tantangan tersendiri. Sadar menjadi destinasi wisata yang unik, sejumlah biara pun seringkali menyediakan tali-tali dan tangga-tangga sebagai bagian dari fasilitas agar mudah dijangkau pengunjung.

Meski demikian, tetap saja dibutuhkan fisik yang kuat serta tekad baja agar bisa mencapai biara-biara ini.

Berikut ini beberapa biara di dunia yang paling sulit diakses pengunjung menurut Amusing Planet.

Biara Meteora, Yunani

Meteora dalam bahasa Yunani berarti “melayang di udara” terdiri dari 6 bangunan biara yang merupakan bangunan terbesar dan kompleks terpenting dari biara ortodok di Yunani. Keenam kuil ini dibangun di atas batu pasir alam, yang merupakan contoh transformasi arsitektural untuk tempat pemulihan, meditasi, serta peribadatan.

Menyusuri Sungai Cigenter, 'Amazon' di Ujung Kulon

Biara ini dibangun di atas puncak-puncak batu asal delta, yang disebut Meteora, yang menjulang tinggi sekitar 400 meter di atas lembah Peneas di kota kecil di dataran Kalambaka Thessalia.

Akses menuju biara ini awalnya sangat sulit dan memang sengaja dipersulit. Untuk dapat mencapai tempat ini di perlukan tali serta tangga-tangga panjang baik untuk mengangkat manusia dan barang. Namun, saat ini, akses menuju biara ini lebih mudah karena telah dibuat tangga dari bebatuan gunung yang telah dipahat.

Biara Taung Kalat, Burma

Biara Taung Kalat terletak di puncak plug vulkanik dengan ketinggian 737 meter dari daerah sekitarnya yang terletak di Burma Tengah (Mynamar ) sekitar 50 kilometer tenggara Bagan, dekat gunung Popa. Biara ini dapat di akses dengan cara melewati sekitar 777 anak tangga dan bagi siapa saja yang berhasil mencapai biara tersebut akan melihat pemandangan alam yang spektakuler.

Terdapat juga sebuah kaldera besar dengan lebar 610 meter dan kedalaman sekitar 914 meter sehingga dari arah yang berbeda terlihat bentuk yang berbeda dengan lebih dari satu puncak. Ada banyak monyet Macaque yang tinggal di sini yang menjadi objek wisata di Taung Kalat.



Biara Taktsang Palphug, Bhutan

Biara Taktsang Palphug, juga dikenal dengan sebutan “Sarang Macan”, terletak di tebing terjal sekitar 900 meter di atas lembah Paro, Bhutan. Terletak di lereng bebatuan yang sangat curam, hampir vertikal, dan bangunan biara yang dibangun ke dalam permukaan batu.

Meski terlihat tangguh, kompleks biara ini memiliki akses dari beberapa arah, seperti jalur barat laut melalui hutan, jalan setapak dari jalur sebelah selatan serta utara yang banyak dipakai oleh para pengunjung.

Biara Sumela

Biara Sumela dibangun ke tebing batu di Lembah Altmdere di Turki. Biara ini didirikan pada tahun 386 Masehi pada masa pemerintahan Kaisar Theodosius I (375 - 395). Legenda mengatakan, bahwa dua imam melakukan penciptaan setelah menemukan ikon ajaib Perawan Maria di sebuah gua di gunung.

Selama sejarahnya yang panjang, biara telah beberapa kali mengalami kerusakan dan dibangun kembali pada beberapa masa kekaisaran. Dan mencapai bentuknya yang seperti sekarang pada abad ke-13 sejak pemerintahan Alexios III.

Sebelumnya, biara ini ditinggalkan setelah Perang Dunia I yang terjadi antara Yunani dan Turki. Hal ini akhirnya memaksa sekitar 2 juta orang etnis Yunani dan Turki untuk meninggalkan masyarakat ini untuk kembali ke Tanah Air mereka. Biara ini dibiarkan kosong selama beberapa dekade dan akhirnya direnovasi dan hidup kembali sebagai museum.

Biara Hanging, Tiongkok

Biara Hanging terletak di lembah kaki gunung Heng di provinsi Shanxi, Tiongkok. Biara ini dibangun di dalam sisi tebing dengan ketinggian sekitar 75 meter. Biara ini disangga oleh batu koridor yang tersembunyi serta balok kayu yang ditancapkan ke dalam tebing gunung.

Sekitar 40 ruangan, lemari dan pavilion berada di area seluas 152.5 meter persegi ini yang terhubung satu sama lain dengan koridor, jembatan dan trotoar.

Bangunan ini dibangun dengan keseimbangan serta ketinggian yang sama. Di dalamnya terdapat lebih dari 80 patung perunggu cor, patung besi cor, dan patung-patung tanah liat, pahatan dan ukiran batu yang berasal dari dinasti yang berbeda.

Biara ini dibangun untuk menghindari banjir yang mengerikan, dan menggunakan gunung sebagai perlindungan dari hujan, salju dan sinar matahari. Saat ini, kuil ini adalah salah satu atraksi wisata utama dan situs sejarah di daerah Datong.

![vivamore="
Baca Juga
:"]


[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya