Sumber :
- VIVA.co.id/ Riska Herliafifah
VIVA.co.id
- Inacraft, pameran kerajinan terbesar di Indonesia kembali digelar tahun ini. Bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, gelaran yang diadakan 8-12 April 2015 ini dipenuhi oleh banyak pencinta kerajinan nusantara.
Keramaian pun terlihat dalam sebuah stand bernama Chameo, yang menjual tas kerajinan dari rotan sintetis. Tas-tas cantik terpajang memenuhi etalase bernuansa kayu itu.
Chameo yang lahir sekitar 6 hingga 7 tahun lalu ini memiliki kekhasan tersendiri. Karena, terbuat dari rotan sintetis yang dianyam dengan sangat rapi, hingga menghasilkan tas yang sangat cantik.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bergaya dengan Kacamata Paling Tren di 2016
Baca Juga :
Tahun Depan, Inul Hijrah ke American Style
Keramaian pun terlihat dalam sebuah stand bernama Chameo, yang menjual tas kerajinan dari rotan sintetis. Tas-tas cantik terpajang memenuhi etalase bernuansa kayu itu.
Chameo yang lahir sekitar 6 hingga 7 tahun lalu ini memiliki kekhasan tersendiri. Karena, terbuat dari rotan sintetis yang dianyam dengan sangat rapi, hingga menghasilkan tas yang sangat cantik.
Nuansa Indonesia juga sangat melekat kuat dalam desain tas tersebut, karena beberapa di antaranya dikombinasikan dengan kain-kain khas Indonesia.
Tommy, salah satu pemilik Chameo mengatakan bahwa sejak awal, dia dan rekannya, Yuliana Lim, memiliki fokus menciptakan tas dengan nuansa seni Indonesia.
"Fokus desainnya memang seni Indonesia. Pemilihan material kami pakai rotan sintetis yang bisa didaur ulang. Kami senang mengeksplore kekayaan nusantara," ujar Tommy saat ditemui
VIVA.co.id
di stand Chameo pada Kamis, 9 April 2015.
Pemilihan rotan sintentis, Tommy melanjutkan, bukan tanpa alasan. Menurut dia, bahan ini memiliki tiga manfaat. Yaitu, ringan, tidak berserat dan tidak mudah putus, serta mudah dirawat. Cukup dibersihkan dengan kain lalu usapkan ke area yang kotor.
Untuk desainnya, selain rotan sintetis, koleksi Chameo dikombinasikan dengan bahan-bahan nasional maupun internasional dan juga kulit asli berkualitas.
"Kain kami ambil dari banyak pengrajin nusantara, batik, tenun NTT, Flores hingga Lombok. Adapula motif-motif kain dari luar yang kami beli di Italia sampai ke Jepang," ujarnya.
Semua tas koleksi Chameo dibuat dengan tangan, yang dalam seharinya, satu orang pengrajin bisa membuat sekitar 10 tas.
"Kami mau buat tas yang fungsional tapi juga cantik, sehingga pelanggan puas. Produk baru setiap bulannya pasti ada, paling tidak 2-3 siluet dalam sebulan," katanya.
Tertarik membeli koleksi tas Chameo? Selain di Inacraft, Chameo juga hadir di Alun-Alun Grand Indonesia dan penjualan online, dengan harga mulai dari Rp500 ribu. (art)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Nuansa Indonesia juga sangat melekat kuat dalam desain tas tersebut, karena beberapa di antaranya dikombinasikan dengan kain-kain khas Indonesia.
