Terungkap Bahaya Obsesi Makan Sehat

Mengonsumsi makanan sehat.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Mengonsumsi makanan sehat, tentunya merupakan hal yang baik untuk dilakukan. Hal ini terkait dengan kecukupan nutrisi dan gizi dalam tubuh guna menunjang kesehatan tubuh. 

Tujuh Makanan Ini Mampu Jaga Keseimbangan Hormon
Mengonsumsi makanan sehat, juga baik untuk melindungi tubuh dari risiko terkena berbagai macam penyakit, yang bisa dipicu oleh makanan yang tidak sehat seperti kolesterol, gangguan kardiovaskuler, hingga gangguan pencernaan. 

Namun ternyata, mengonsumsi makanan sehat juga memiliki risiko yang bisa mengganggu kesehatan Anda. Bagaimana bisa?

Amankah Menyimpan Makanan Panas di Lemari Es?

Adalah orthorexia nervosa, sebuah kelainan yang terjadi pada orang yang terobsesi konsumsi makanan sehat. Kelainan ini dapat menimbulkan risiko gangguan pada mental. Orang dengan orthorexia, akan mengalami serangan cemas yang berlebihan ketika memakan makanan yang menurut dia kurang sehat.

Dilansir dari
Tips Tetap Sehat Saat Santap Hidangan Pencuci Mulut
Daily Mail, kelainan
orthorexia
ini, juga akan membuat seseorang jadi terlalu menimbang-nimbang kandungan nutrisi yang ada dalam makanan, yang akan membuatnya semakin terobsesi dengan makanan sehat. 

Dampak buruk yang pertama dan paling terlihat dari gangguan ini ialah perubahan sikap dari penderitanya yang memengaruhi hubungannya dengan lingkungan sekitar. "Orang dengan orthorexia bisa saja menjauhi pergaulan dan lingkungan yang menurutnya tidak sehat. Ini bisa merusak hubungan kekeluargaan dan pertemanan yang dimilikinya," ujar Dr. Steven Bratman, seorang dokter dari New York, yang pertama kali menemukan kecenderungan gangguan ini pada tahun 1997.

Berdasarkan penelitiannya kepada para pelaku diet di Austria, Steven mengungkapkan bahwa, tercatat sekitar 12,8 persen dari mereka, positif mengidap orthorexia. 

Orthorexia,
selain dapat menjauhkan diri Anda dari keluarga dan teman, menurut Steven, juga bisa meningkatkan risiko depresi, karena adanya rasa cemas setiap kali makan. 

"Itulah sebabnya mengapa orthorexia masuk ke dalam 2 kategori, yakni kelainan makan dan kelainan mental," ujarnya menjelaskan. 

Adapun penelitian lebih lanjut mengenai kelainan ini, masih dilakukan untuk mengetahui sejauh mana bahaya dari
orthorexia
bagi tubuh. ![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya