Budaya Asahan Akan Diangkat ke Layar Lebar

Pong Hardjatmo, Yati Surachman, Eddie Karsito
Sumber :
  • dokumen pribadi
VIVA.co.id
Sorong Tak Punya Bioskop, Ini Reaksi LSF
- Sebuah wacana tentang pembuatan film layar lebar mengangkat budaya kota Asahan tengah ramai jadi perbincangan. Hal itu dijelaskan oleh sutradara sekaligus penggagas ide film, Eddie Karsito kepada
VIVA.co.id.
Kevin Julio dan Jessica Mila Lagi Mabuk Cinta

Ungkapnya, film genre drama itu akan dipersiapkan syuting dan lokasinya pada Juli 2015.

"Keragaman dan keunikan budaya Asahan mendorong para seniman Asahan yang tergabung di Seni Pemersatu Jiwa untuk memproduksi film layar lebar," ujar Eddie kepada VIVA.co.id, ditemui Rumah Seni Pemersatu Jiwa Humaniora Foundation, Kranggan Permai, Cibubur Jakarta, Minggu 12 April 2015.

Rencana sutradara untuk menggarap film berjudul Annemie in Buitengewesten itu mendapat dukungan dari artis senior Tanah Air, Dorman Borisman, Yati Surachman, dan Pong Hardjatmo.

Dorman Borisman dalam paparannya mengatakan tentang pentingnya peran budaya dalam membangun sebuah negara. Dalam konteks budaya, kata Dorman, Asahan adalah wilayah yang sangat akomodatif dan terbuka.

Reza Rahadian Jatuh Hati pada Tiga Wanita Cantik

Selama berabad-abad, wilayah ini menjadi destinasi bangsa-bangsa Eropa (Belanda) dan Asia (China, India), terutama Asia Tenggara yang menciptakan bentuk budaya baru (akulturasi).
 
“Dari sini terjadi dinamika hubungan antaretnik, antarbangsa, antarbudaya, antaragama, meninggalkan jejak-jejak positif yang berpengaruh terhadap karakteristik bangsa. Misalnya pemahaman terhadap rasa persatuan, saling pengertian, toleransi, empati, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ujarnya. 
 
Apa yang dikatakan Dorman satu prinsip dengan aktor senior Pong Hardjatmo. Menurut dia, nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki bangsa ini merupakan warisan budaya sangat kaya. Ia merupakan modal dasar dalam pembentukan jatidiri dan karakter bangsa.

“Oleh karena itu, diperlukan revitalisasi nilai-nilai kearifan lokal tersebut dengan cara menghidupkan kembali dan menempatkannya dalam konteks kekinian,” kata Pong.

Sementara itu, Bupati Asahan, Taufan Gama Simatupang, dalam sambutannya secara tertulis menyampaikan bahwa media film dapat menjadi salah satu penyangga budaya. Media komunikasi menarik dan efektif untuk menyampaikan segala bentuk pesan.

Dengan pembuatan film yang menggambarkan keindahan alam dan kebudayaan setempat, hal ini akan menambah minat masyarakat luar untuk datang berkunjung ke Asahan.

“Saya menyambut baik rencana itu. Pembuatan film itu dapat lebih memperkenalkan keindahan alam dan keanekaragaman budaya di Asahan. Ini akan menambah ketertarikan masyarakat luar untuk datang berkunjung ke Asahan,” ujar Taufan. (art)

![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya