Sumber :
- VIVA / DA Pitaloka
VIVA.co.id
- Karimunjawa menyuguhkan pesona bawah laut dan hamparan pasir putih yang tersebar di sebagian besar 27 pulaunya. Kepulauan yang berada di Laut Jawa itu, juga dikenal sebagai surga penikmat diving ataupun snorkeling, dengan 18 titik penyelaman.
Jika bicara soal wisata alam bawah laut, maka tentu kita tak bisa mengesampingkan terumbu karang. Menurut Aris, salah satu pemandu wisata di sana, terumbu karang di Karimunjawa saat ini masih jauh lebih baik, dibandingkan kondisi terumbu karang di Kepulauan Seribu, yang lebih dahulu disentuh wisatawan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Rindu ke Karimunjawa
Jika bicara soal wisata alam bawah laut, maka tentu kita tak bisa mengesampingkan terumbu karang. Menurut Aris, salah satu pemandu wisata di sana, terumbu karang di Karimunjawa saat ini masih jauh lebih baik, dibandingkan kondisi terumbu karang di Kepulauan Seribu, yang lebih dahulu disentuh wisatawan.
Baca Juga :
Pengalaman Berlibur ke Karimunjawa
“Di sini kondisinya masih lebih bagus, meski ada yang mulai rusak di beberapa tempat. Ada yang patah-patah karena terinjak atau ditendang wisatawan. Ada yang mati karena dijadikan pijakan kaki atau duduk, kalau sedang lelah renang. Kalau sudah patah, ya tumbuhnya lama. Untuk jadi 1 sentimeter saja butuh waktu puluhan tahun,” katanya, diwawancara Sabtu, 18 April 2015.
Menurutnya, keterlibatan pemandu wisata dan kesadaran wisatawan penting untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Ada sejumlah pulau dan spot snorkeling yang sering dikunjungi wisawatan, di antaranya perairan di sekitar Pulau Gosong, Pulau Menjangan, Pulau Geleang, Pulau Menyawakan, Pulau Bengkoang, Pulau Krakal, Pulau Parang dan Pulau Kumbang.
Semuanya bisa dicapai dengan menyewa jasa perahu boat dengan tarif antara Rp165 ribu - Rp300 ribu per orang. Jasa boat, selain menyewakan perahu, pemandu tur, dan peralatan snorkeling, juga menyediakan makan siang berupa aneka ikan bakar hasil tangkapan.
“Ada sekitar 10 ribu penduduk asli di Kecamatan Karimunjawa. Mereka tersebar di empat desa di empat pulau berbeda, yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang dan Nyamuk. Beberapa pulau kecil dimiliki oleh resor pribadi yang tak boleh dikunjungi selain tamu. Belasan pulau lain tak ada penghuninya, dan boleh disinggahi,” tambahnya.
Di ujung hari, panorama matahari tenggelam atau sunset menjadi salah satu daya tarik lain di Karimunjawa. Panorama ini bisa dinikmati di berbagai pantai yang ada di Barat Karimunjawa, salah satunya adalah di Tanjung Gelam.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
“Di sini kondisinya masih lebih bagus, meski ada yang mulai rusak di beberapa tempat. Ada yang patah-patah karena terinjak atau ditendang wisatawan. Ada yang mati karena dijadikan pijakan kaki atau duduk, kalau sedang lelah renang. Kalau sudah patah, ya tumbuhnya lama. Untuk jadi 1 sentimeter saja butuh waktu puluhan tahun,” katanya, diwawancara Sabtu, 18 April 2015.
