Menelusuri Pemukiman Budha Terbesar di Dunia

Prosesi Makha Bucha Thailand
Sumber :
  • REUTERS/Damir Sagolj
VIVA.co.id
Terpopuler: Orang Kaya ke Mall Bawa 20 Mobil Mewah, Gebrakan Baterai Baru BYD
-
Berada di antara bukit-bukit hijau lembah Larung Gar China, ternyata terdapat pedesaan unik dengan ribuan gubuk kayu merah yang telah selesai dibangun.

Meskipun lokasinya terpencil, tapi tempat tersebut adalah rumah bagi Larung Gar Buddhist Academy atau sebagai pemukiman Budha terbesar di dunia.

Ratusan Warga Serbu Rumah Ganjar Pranowo saat Open House
Pemukiman ini dilansir DailyMail telah dihuni oleh 40 ribu biarawan dan biarawati sejak tahun 1980 an. Desa ini terlihat sangat memukau, sebab semua rumah yang diaplikasikan dengan cat terang berwarna-warni. Selain itu desa ini berada pada ketinggian 12.500 kaki.
Begini Suasana Salat Idul Fitri di Atas Kapal Merak-Bakauheni


Pondok kayu yang dibangun mereka bangun bersama-sama dan terlihat seperti lautan merah yang menyebar sampai daerah perbukitan. Seluruh biarawati dan biarawan dipisahkan tempat tinggalnya oleh usia dan jenis kelamin.
Pemisahan tempat tinggal pria dan wanita ditandai dengan jalan yang berkelok-kelok. Kondisi dasar, para penduduk harus berbagi toilet komunal.

Surga agama Budha yang terisolasi ini terletak sekitar 370 mil dari Chengdu. Bagi yang ingin mengunjungi pemukiman ini mereka harus melakukan perjalanan yang melelahkan selama 20 jam dengan kontur jalan yang bergkelok-kelok.

Di tempat ini sangat dilarang penggunaan televisi, karena para biarawan dan biarawati diharapkan fokus pada studi mereka, seperti doa dan ceramah.

Seorang fotografer bernama Wanson Luk pergi menyambangi lokasi terpencil itu dengan melewati Chengdu dan memakan waktu sekitar 20 jam dengan rute jalanan yang bergelombang.

Salah satu orang biarawan
mengatakan bahwa area Larung memiliki dua rumah tamu yang kecil, tapi karena itu ditempati, jadi harus tinggal di dekat pintu masuk. Luk tinggal dua hari di pusat Budha, memperhatikan tiap bagian upacara-upacara.

Luk mengatakan bahwa para penduduk selalu menyambut semua orang yang berkunjung. Mereka mempertahankan hidup di bukit dari sumbangan dan usaha kecil seperti guest house atau toko kelontong kecil.

"Saya terkejut tentang bagaimana orang merasakan kematian.
Saya mengamati bagian dalam upacara pemakaman langit di mana ada ratusan atau ribuan condors menunggu dengan tenang. Ada 7 mayat pada hari itu salah satu dari mereka adalah anak-anak. Selama upacara biarawan akan berdoa maka puncak pemakaman langit akan mulai memotong mayat," cerita Luk.

Para biarawan membawa Luk ke seluruh biara dan menunjukkan kepadanya bagaimana untuk memutar roda doa dan mengajarinya cara berdoa. Meskipun televisi dilarang di biara, iPhone diizinkan, dengan untuk menginstruksikan segala sesuatu. Banyak umat Budha menggunakan iPhone 4s.

Akademi yang luar biasa ini didirikan pada tahun 1980 di lembah tak berpenghuni oleh Jigme Phuntsok, seorang yang berpengaruh lama dalam tradisi Nyingma.
Meskipun berada di tempat terpencil, Larung Gar berkembang dari beberapa murid menjadi pemukiman Budha terbesar di dunia.

Menariknya, campuran mahasiswa dari mahasiswa etnis Tionghoa untuk murid dari Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Malaysia, mengikuti kelas terpisah dan diajarkan dalam bahasa Mandarin, sedangkan kelas yang lebih besar diajarkan di Tibet. (one)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya