Sumber :
- Reuters
VIVA.co.id
- Malaria adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh sengatan nyamuk beracun yang bisa berujung kematian. Sesuai data yang dikeluarkan WHO, penyakit ini telah menyerang lebih dari 200 juta jiwa, di mana setengahnya dinyatakan meninggal karena penanganannya terlambat.
Times of India melansir, penanganan sejak dini dan pencegahan terhadap gejala awal penyakit ini, sangatlah penting dilakukan. Kini, mendeteksi adanya malaria dalam tubuh bisa dilakukan dengan mudah, hanya dengan melakukan tes napas sang penderita.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Times of India melansir, penanganan sejak dini dan pencegahan terhadap gejala awal penyakit ini, sangatlah penting dilakukan. Kini, mendeteksi adanya malaria dalam tubuh bisa dilakukan dengan mudah, hanya dengan melakukan tes napas sang penderita.
Baca Juga :
Panas Ekstrem Melanda Thailand, 30 Orang Tewas
Penelitian ini, dilakukan beberapa orang yang berasal dari Australia. Tim peneliti yang tergabung dalam sebuah wadah yang bernama The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization ini, menyatakan beberapa kandungan khusus dalam napas manusia, bisa memengaruhi infeksi yang terjadi.
Kandungan napas manusia, bisa menandakan adanya peradangan yang terjadi dalam tubuh, yang bisa juga mendeteksi adanya parasit yang menempel dalam tubuh orang tesebut. "Dari napas, kami kemudian bisa mendeteksi jenis peradangan dan infeksi yang bterjadi, dan segera melakukan perawatan,” ujar salah satu peneliti.
Untuk menjaga tubuh dari risiko penyakit ini, baiknya Anda selalu memeriksakan kesehatan ke dokter setempat, Selain lebih mudah, deteksi awal dengan napas ini juga bisa menghemat biaya yang nantinya akan dipakai untuk pengobatan. Yang terpenting, selalu jaga kebersihan dan kesehatan tubuh, agar peradangan tidak terjadi dan tubuh bisa lebih fit lagi.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penelitian ini, dilakukan beberapa orang yang berasal dari Australia. Tim peneliti yang tergabung dalam sebuah wadah yang bernama The Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization ini, menyatakan beberapa kandungan khusus dalam napas manusia, bisa memengaruhi infeksi yang terjadi.
