Amankah Menelan Minuman Botol yang Berbuih?

logo medis / kesehatan
Sumber :
  • istock
VIVA.co.id
Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag
- Saat ini, kemasan yang digunakan pada minuman sudah banyak dan bervariasi. Mulai dari kemasan plastik hingga botol gelas. Dari ragam jenis dan bentuk yang membungkus minuman, yang paling banyak ditemui adalah minuman teh.

Hasil Liga 1: Bhayangkara FC Pesta Gol, Duel Dewa United vs Madura United Dihentikan

Namun ada satu hal yang masih membuat beberapa orang penasaran dengan minuman teh kemasan, yakni kadang adanya buih pada permukaan minuman.
Kemnaker Berkomitmen Terus Tingkatkan Kinerja Layanan Publik Balai Besar K3 Jakarta


Ya, munculnya buih (busa) dalam minuman kemasan botol, sering menjadi hal yang dikhawatirkan konsumen. Apakah ini tanda minuman itu tak layak konsumsi?


Lalu darimana pula asal buih tersebut? Untuk menjawabnya, Dr. Nina Amelia dari Meetdoctor.com menjelaskan buih yang ada dalam minuman kemasan bukanlah hal berbahaya.


Buih tersebut biasanya muncul akibat goncangan saat pengepakan atau penyimpanan. "Tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan kok," ungkapnya. Buih ini, tidak akan bertahan lama di minuman kemasan yang Anda nikmati, karena gelembung udara tersebut akan hilang ketika minuman dibuka.


Namun, bila ada indikasi lain, seperti perubahan warna dan rasa, menurut Nina, mungkin saja minuman yang Anda konsumsi sudah terkontaminasi zat berbahaya apabila diminum.


Hal ini tidak berhubugan dengan munculnya buih, melainkan berkaitan dengan tanggal kedaluarsa minuman tersebut. "Bila menerima minuman yang sudah lewat tanggal kadarluasa, ya sebaiknya dibuang," jelasnya.


Satu hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah bentuk kemasan minuman saat disajikan. Jika mendapati minuman yang kemasannya sudah penyok atau melengkung ke dalam, maka sebaiknya tukar dengan yang kondisinya masih baik.


Parahnya lagi, jika kemasan botol atau kaleng yang disajikan sudah dalam keadaan terbuka atau lepas segel. "Ini lebih berbahaya," tutur Nina. Kontaminasinya bisa lebih buruk dan membahayakan kesehatan tubuh dalam jangka panjang.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya