"Jangan Marah Kalau Kuliner Indonesia Diklaim Malaysia"

Bondan Winarno di kediamannya.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Mencintai dan melestarikan kekayaan budaya bangsa Indonesia dapat dilakukan dengan cara apapun. Bahkan, hal sederhana seperti menyantap kuliner tradisional  sudah menjadi sebuah usaha untuk melestarikan.

Mengenal Washoku, Kuliner Tradisional Tertua Jepang

Hal itu diungkapkan pakar kuliner Indonesia, Bondan Winarno. Menurut dia, jika masyarakat dan pemerintah tak melestarikan pusaka kuliner Tanah Air, maka lama-kelamaan mereka akan hilang dengan sendirinya. Bahkan hal tersebut sudah mulai terjadi saat ini.

"Saya ambil contoh di Jakarta Pusat, di mana restoran makanan Betawi? Nggak ada. Di Jakarta memang ada tapi sudah terpinggirkan," ujar Bondan di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Kamis, 23 April 2015.

Mencicip Warisan Kuliner Era Belanda di Cirebon

Ia juga mengatakan, selama orang Indonesia tidak melakukan usaha apapun untuk melestarikan kuliner tradisional dan masih lebih memilih menyantap makanan luar. Untuk itu, orang Indonesia tidak boleh marah jika makanan tradisional itu diklaim oleh negara lain.

"Jangan marah kalau diklaim Malaysia karena kita sendiri nggak bangga dan nggak makan kuliner tradisional," ujarnya menambahkan.

Jurnalis senior ini mengaku sering merasa kesal dengan orang Indonesia yang marah ketika ada kuliner Tanah Air yang diklaim oleh negara tetangga.

Tanpa Lemang, Ramadhan Tak Sempurna

"Saya lebih kesal sama orang Indonesia yang sudah keburu marah-marah duluan. Kalau kamu ngerti itu bukan rendang. Itu kalio, rendang setengah jadi. Yang tidak mengerti kan cuma ngomel-ngomel doang," ucap pria kelahiran Surabaya itu.

(mus)

Roti Kemang Tradisional

Nikmatnya Roti Kemang Tradisional Disiram Kuah Bubur Durian

Ini merupakan menu sarapan daerah Kalingi, Sumatera.

img_title
VIVA.co.id
18 Desember 2015