Survei: Wanita Indonesia Masih Belum 'Melek' Soal Uang

Ilustrasi wanita belanja di supermarket
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Ibu adalah orang yang memiliki peran besar dalam keuangan keluarga. Sayangnya, masih banyak wanita Indonesia yang belum paham bagaimana mengelola keuangan rumah tangganya dengan benar.

Sukseskan Tax Amnesty, OJK Perlonggar Syarat Modal Sekuritas

Bahkan, menurut data dari program Otoritas Jasa Kueangan (OJK) yang tertuang dalam Cetak Biru Nasional Literasi Keuangan Indonesia pada tahun 2015, tingkat melek keuangan wanita Indonesia hanya 19 persen atau masih di bahwa pria sebesar 25 persen.

Itulah sebabnya perusahaan asuransi jiwa di Indonesia, PT Finansial Wiramitra Danadyaksa, menghadirkan program yang dinamakan "Bebas Berbagi" yang fokus memberikan edukasi mengenai pentingnya manajemen keuangan dan manajemen bisnis dasar untuk masyarakat, khususnya bagi wanita Indonesia, kaum muda dan pengusaha kecil menengah.

DPD Minta Menkeu Tak Sembarang Sunat Anggaran Daerah

"Salah satu alasan mengapa kami menyasar kaum ibu karena kami melihat bahwa mereka memiliki peran yang besar terhadap keuangan keluarga dan perekonomian masyarakat," ujar Benjamin Handradjasa, Chief Marketing Officer PT Finansial Wiramitra Danadyaksa, kepada VIVA.co.id saat ditemui di acara "Bebas Berbagi" di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 25 April 2015.

Pria yang biasa disapa Ben itu juga mengatakan hal tersebut didasari oleh data OJK yang menyebutkan bahwa 51 persen keuangan keluarga ditentukan oleh wanita. Lebih lanjut ia mengatakan program "Bebas Berbagi" juga dilakukan untuk mendukung OJK dalam meningkatkan literasi keuangan. 

Kinerja Pasar Modal Awal Kuartal III Lampaui Ekspektasi

Data OJK juga mengungkap bahwa pemahaman masyarakat Indonesia terhadap sistem keuangan modern masih rendah. Itu tercermin dari hasil Survei Indonesia Literasi Keuangan yang dilakukan pada tahun 2013 dengan hasil bahwa hanya 21,84 persen penduduk Indonesia yang sudah terkategori well literate.

"Sebagai pelaku industri keuangan non-bank, perusahaan memiliki tugas untuk membantu pemerintah menciptakan masyarakat yang melek keuangan," kata Ben.

Dia menambahkan, program ini dilakukan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya manajemen keuangan dan bisnis untuk membangun fondasi bisnis yang kuat. Sehingga wanita mampu menjalankan dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Dalam kegiatan program tersebut, Ben mengatakan bahwa perusahaannya juga bekerjasama dengan DreamLab Indonesia, sebuah konsultan strategi bisnis bagi perusahaan yang baru berdiri dan perusahaan yang bergerak di bidang retail serta MommiesDaily, salah satu komunitas ibu terbesar di Indonesia.

Kerjasama dengan komunitas ibu juga demi merangkul para ibu muda yang berencana atau yang sudah memiliki platform bisnis (mompreneur) dan ingin mengembangkan bisnis tersebut. 

"Kerjasama ini merupakan langkah strategis sebagai bentuk kontribusi dalam mencerdaskan masyarakat terutama dalam menghadapi persoalan finansial, khususnya untuk para ibu muda," tambah Paulina Purnomo, salah satu pendiri DreamLab Indonesia. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya