Unik, Kebun Indah Ini Ternyata Sebuah Pemakaman

Taman Tulcan
Sumber :
  • Travel and Escape
VIVA.co.id
UEA Tenggelam, Warga Ceritakan Kengerian Banjir Dubai
- Dari jauh terlihat seperti perkebunan yang indah dan jauh dari kesan seram. Namun, siapa sangka ternyata Tulcan adalah sebuah tempat pemakaman. Pemakaman Tulcan ini dikenal dengan semak-semak cemara liar yang dipangkas. Tulcan juga pemakaman yang paling ramah dan sangat menghibur untuk dijadikan wisata dan sangat fantastis. 

Stafsus Menag Beberkan Upaya Kemenag Dukung Program Prioritas Pemerintah
Dilansir Amusing Planet, pemakaman Tulcan berada di ibu kota provinsi Carchi, Ekuador, dan sebuah kota kecil seluas 60 ribu, tepat di perbatasan antara Ekuador dan Kolombia. Bagi pengunjung, Tulcan menawarkan banyak hal yang menarik yang jarang diketahui orang.

Tukang Parkir yang Minta Uang THR Rp15 Ribu di Minimarket Karawang Minta Maaf
Sebagian orang tahu bahwa mendengar kata makam itu pasti identik dengan hal mistis, namun makam Tulcan ini tampak jauh dari kesan seram. Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai bentuk semak pembatas nan unik di sekitar makam.

Pemakaman ini didirikan pada 1932, untuk menggantikan pemakaman tua di bukit Santiago yang rusak parah akibat gempa bumi di 1923. Kemudian, tempat ini dibangun di atas tanah seluas delapan hektare di timur laut kota. 

Pemakaman ini di tata sesuai dengan aturan umum yang diperlukan untuk menghindari epidemi. Kontur tanah dari pemakaman merupakan tanah berkapur yang mendukung pertumbuhan cemara.

José María Franco Guerrero yang merupakan Kepala Kotamadya Tulcan, memulai mengeksploitasi tanah yang menguntungkan ini dengan menanam deretan pohon cemara yang mencakup setengah dari pemakaman. 

Dia mulai memangkas setiap pohon dari tokoh yang terinspirasi oleh pra-Columbus, Augustinian dan Arab totem. Beberapa tokoh mitologi lain, yang ia buat adalah hewan dan beberapa bentuk geometris sederhana. Totalnya, ada lebih dari 300 tokoh. Kuburan Tulcan tampak seperti labirin hijau nan indah.

Pada 1984, Mr. Guerrero menyatakan tempat ini merupakan Warisan Budaya Negara oleh Institut Warisan Budaya Ekuador. Pada tahun yang sama pula, Departemen Pariwisata menyatakan taman sebagai situs kepentingan nasional.

Usaha Guerrero tidak selalu mulus, ia pun pernah mendapat cibiran oleh banyak orang, karena membentuk semak pembatas di kuburan yang terkesan aneh. Tetapi, malah banyak orang mulai berdatangan dan tertarik untuk melihat hasil karya Franco dari dekat. 

Kemudian, Franco meninggal dunia pada 1985 dan dimakamkan di befittingly, tepat di lokasi karyanya berada selama hidupnya. Setelah itu, karya peninggalannya pun kembali dirawat oleh kelima anak Franco dan para penjaga makam.

Sekarang, setidaknya ada 100 semak-semak yang dibentuk indah di makam Tulcan, menjadikannya tampak seperti sebuah museum kebun yang indah. Saat masih hidup, Franco mengatakan Kuburan Tulcan sebagai tempat indah yang mengundang orang untuk dikubur di dalamnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya