Pria Ini Donasikan Seluruh Hartanya Bagi Orang Tak Mampu

Ilustrasi anak manja atau uang jajan
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id –
Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan
Beramal sudah jadi kewajiban bagi mereka yang mampu. Hal itu rupanya dipegang teguh oleh Kalyanasundaram, seorang pustakawan asal India. Selama 35 tahun pengabdiannya sebagai pustakawan, dia menyumbangkan hampir semua pendapatannya kepada panti asuhan dan organisasi nirlaba yang mengurus kesejahteraan anak.

Hasil Liga 1: Tampil Ngotot dari Awal, PSIS Semarang Gilas Persikabo 1973

Sifat dermawan itu tidak berhenti bahkan hingga dia pensiun. Seluruh dana pensiun yang diterimanya pun, dia sumbangkan kepada mereka yang membutuhkan.
Beredar Video WN Polandia Kehilangan Isi Kopernya, Pihak Bandara Ngurah Rai Bali Beri Penjelasan


Kendati dia tidak bergelimang harta, namun Kalyanasundaram merasa jadi orang paling kaya di dunia.

Dilansir
Oddity Central,
pria berusia 73 tahun tersebut memang sudah memiliki hati emas sejak muda. Dia kehilangan ayahnya ketika berusia satu tahun, dan ibunya harus berjuang sendirian membesarkannya. Ketika dia remaja, suaranya yang nyaring seperti wanita, membuatnya banyak diintimidasi dan diganggu teman sebayanya, sehingga Kalyanasundaram depresi dan merasa ingin bunuh diri.


Namun hidupnya berubah ketika dia bertemu seorang motivator, yang berkata padanya, “Jangan pedulikan bagaimana orang berpendapat tentang cara kamu berbicara, tapi berlaku baiklah agar mereka juga berbicara baik tentangmu.”


Nasihat tersebut meresap dalam di jiwa Kalyanasundaram. Dia pun memutuskan membantu orang lain dengan tulus dan ternyata, dia menemukan kebahagiaan dalam menolong sesama. Jika dia tidak punya uang untuk diberikan, dia akan membagi makanan atau baju yang dia miliki. Dia juga membantu anak-anak belajar.


“Desa dimana saya tinggal, jauh dari pusat kota. Saya harus berjalan jauh ke sekolah dan kembali lagi, sekitar 10 kiloeter jaraknya,” terangnya. Kalyanasundaram mengatakan, dia selalu berjalan sendirian karena tidak punya teman.


“Saya pikir, jika saya bisa mengajak anak-anak berjalan bersama saya sembari belajar, itu akan jadi pengalaman yang menyenangkan,” paparnya.


Tidak hanya itu, Kalyanasundaram melakukan hal lebih jauh dengan menyumbang bagi pertahanan negara. Waktu itu, dia mendengar permintaan dari Perdana Menteri Jawaharlal Nehru untuk menyumbang bagi biaya perang Indo-China. Kalyanasundaram, yang masih berada di bangku sekolah, menyumbangkan kalung emasnya demi negara.


“Saya termasuk orang pertama yang menyumbang,” kenangnya.


Dari situ, Kalyanasundaram terus terpanggil untuk melakukan sesuatu bagi sesama. Ketika mendapat pekerjaan sebagai pustakawan, gaji yang dia dapat, tidak serta-merta dia gunakan untuk berfoya-foya. Sebaliknya, sebagian besar dia sumbangkan.


Kalyanasundaram juga memutuskan untuk tidak menikah dan membangun keluarga, karena itu berarti dia harus mengurangi jumlah sumbangannya.


“Ini pilihan hidup saya. Saya ingin membantu orang lain,” katanya.


Ketika mendapat hadiah uang dari beberapa penghargaan, Kalyanasundaram pun tidak tanggung-tanggung. Dia menyumbangkan semuanya.


“Saya tidak butuh harta. Apa yang saya miliki sekarang sudah lebih dari cukup,” tutur dia.


Agar niat baiknya terus berlanjut, Kalyanasundaram mendirikan organisasi nirlaba bernama “Paalam”. Yayasan tersebut menjadi penghubung langsung antara donor dan reseptor, selain itu, organisasi tersebut juga membantu peningkatan kesejahteraan anak-anak, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan.


“Kekayaan bukan soal harta, namun apa yang bisa membuat jiwa kita lengkap, dan bagi saya, itu adalah membantu sesama,” ujarnya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya