Pesona Ledakan Bleduk Kuwu Setinggi 3 Meter

Bleduk Kuwu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko
VIVA.co.id
Mendagri Ikut 'Pertempuran Lima Hari' di Semarang
- Bleduk Kuwu terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, 28 kilometer ke arah timur kota Purwodadi. Kawasan wisata yang secara geografis terletak di dataran rendah bersuhu 28-36° Celcius ini menyajikan letupan gelembung lumpur raksasa yang mengeluarkan percikan air dan garam.

Tempat Wisata di Sekitar Rawa Pening, Jawa Tengah
 
Pakai Kostum Laksamana Cheng Ho, Menpar Diarak Barongsai
Bleduk Kuwu adalah fenomena kawah lumpur (mud volcanoes). Hal ini sudah terjadi jauh sebelum jaman Kerajaan Mataram Kuno pada sekitar abad ke-7 Masehi (732 M-92M).
 
Keanehan yang ada di obyek wisata ini adalah adanya letupan  -  letupan lumpur yang airnya mengandung garam dan itu berlangsung terus menerus, padahal secara geologis tempat Bleduk Kuwu ini letaknya cukup jauh dari laut.


Obyek wisata Bleduk Kuwuberupa telaga lumpur hangat seluas kurang lebih 45 hektar, yang disebut Bledug Kuwu. Fenomena Bleduk Kuwu ini adalah keluarnya air beserta lumpur dari endapan laut purba yang keluar karena tekanan air vertikal.

 

Lumpur yang disemburkan disertai asap putih yang membubung itu rata-rata mencapai ketinggian 3 meter. Namun pada saat-saat tertentu terjadi letupan keras yang mampu menyeburkan lumpur setinggi 10 meter hingga nampak demikian spektakuler. Letupan keras ini biasanya terjadi pagi buta ketika udara dingin atau saat cuaca mendung.

 

Secara etimologi, nama bledug kuwu berasal dari bahasa jawa, yaitu 'bledug' yang berarti ledakan dan 'kuwu' yang diserap dari kata 'kuwur' yang berarti berhamburan.

 

Bledug Kuwu merupakan letupan gas pada endapan lempung yang terkumpul secara berkala. Endapan lempung yang cukup tebal, dimana di bagian dalamnya terakumulasi gas sehingga terbentuk ruangan yang cukup tebal di bawah tanah.


Ruangan yang terbentuk memberikan tempat untuk terkumpulnya air formasi yang asin dan ikut keluar saat terjadi letupan gas setinggi 1 – 5 meter dengan interval beberapa jam. Bahkan menurut penduduk setempat dulunya tinggi letupan Bledug Kuwu dapat mencapai 10 meter dengan interval 5 menit.

 

Setiap ekstrusi pada permukaan lempung atau lumpur Bledug Kuwu membentuk suatu kerucut yang diatasnya terdapat suatu telaga. Ekstrusi tersebut dibarengi dengan keluarnya gas dan air (kadang-kadang juga minyak) secara kuat, bahkan dengan suara ledakan.

 

Seringkali gas yang dikeluarkan terbakar sehingga menyerupai gunung api. Sifat gunung api lumpur ini sangat tergantung kepada iklim dan juga jumlah lempung yang dikeluarkan.

 

Menurut cerita turun temurun yang beredar di kalangan masyarakat disitu, Bledug kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan laut Selatan.

 

Konon lubang itu adalah jalan pulang Joko Linglung dari Laut Selatan menuju kerajaan Medang Kamulan setelah mengalahkan Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan.

 

Joko Linglung konon bisa membuat lubang tersebut karena dia bisa menjelma menjadi ular naga yang merupakan syarat agar dia diakui sebagai anaknya.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya