Misteri Goa Gudawang, Tempat Bertapa Pendekar Pasundan

Goa Gudawang
Sumber :
  • Viva.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id
Pemandangan Kawah Wurung di Balik Pegunungan Ijen
- Berada di ujung Bogor sebelah barat, Goa Gudawang menyisakan sejumlah misteri yang hingga saat ini belum terpecahkan. Letaknya yang berada di kawasan Kota Jasinga, Desa Argapura, Cigudeg, Kabupaten Bogor, memiliki kedalaman lebih dari 300 meter, dengan segudang eksotisme alam di dalamnya.

Pesona Wisata ala Grand Canyon Amerika di Cukang Taneuh

Berdasarkan penelusuran
Pesona Alam yang Memesona di Puncak Gunung Lembu
VIVA.co.id , butuh waktu lebih dari dua jam, dari Kota Bogor untuk mencapai lokasi ini. Letaknya yang berada di pedalaman Desa Argapura, dengan rute jalan yang cukup sulit, membuat kawasan ini kurang populer.


Padahal, bukan hanya Goa Gudawang, di sekitarnya juga ada 12 goa lainnya yang lokasinya saling berdekatan dan hanya cukup merogoh kocek Rp7 ribu untuk menikmati keindahan alam yang didesain secara alami tersebut.


Gudawang maupun belasan gua lainnya yang ada di sana seluruhnya murni hasil bentukan alam jutaan tahun yang lalu. Menurut kepercayaan warga sekitar, nama Gudawang berasal dari kata Kuda Lawang, yang artinya buntut ekor kuda yang dikepang. Konon, gua alami yang terbentuk dari proses sedimentasi ini kerap didatangi sejumlah pendekar dari tanah Pasundan.


Sayangnya, tak banyak warga yang tahu mengenai sejarah ataupun latar belakang ditemukannya gua yang sarat akan keindahan alam tersebut.


"Kami juga enggak tahu persis dulunya ini tempat apa. Sudah ditemukan secara alami seperti ini. Kapan ditemukannya saya sendiri enggak tahu. Tapi emang, dulu di sini sering didatangi pertapa. Ada yang semedi di sini sampai lebih dari sebulan, tapi itu dulu sekali," ucap Taufik Kusni salah satu kuncen di gua tersebut.


Untuk masuk ke dalam gua ini, pengunjung akan diantar oleh petugas yang merupakan warga setempat. Gua ini dijamin aman untuk umum. Karena rute untuk memasukinya sudah tersedia tangga dan disediakan lampu senter.


Setibanya di dalam gua, pengunjung akan dimanjakan dengan stalaknit, batu-batuan indah menggantung bagaikan kristal. Batuan-batuan yang terbentuk secara alami dari kikisan air tanah ini berwarna keemasan. Di dalam gua yang lembap tersebut, terdapat aliran air yang cukup dangkal.


Gemercik air dan indahnya stalaknit membuat rasa letih mengarungi petualangan ini seakan tak tergantikan. Selain Gudawang, ada beberapa gua lainnya yang lokasinya berdekatan, yakni Goa Simenteng, Goa Simasigit, Goa Sipaheng, Goa Cimenteng, Goa Ciaul, Goa Cigaraan, Goa Cikondang, Goa Leguk Picung, Goa Ciparat, Goa Sigoong, dan Cielong.


"Gudawang kalau orang sini bilang artinya kosong atau gerowong. Iya, banyak gua di sini, tapi yang baru dibuka untuk umum hanya tiga. Entahlah apa alasannya," ucap Taufik.


Sayangnya, meski menjadi salah satu objek wisata alam di Kabupaten Bogor, lokasi ini terkesan kumuh dan kurang terawat. Jalan yang rusak untuk menuju ke tempat tersebut membuat wisata Gua Gudawang ini sepi pengunjung. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya