- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Farhat Abbas mengungkapkan alasan mengapa ia mangajukan pra peradilan. Menurutnya, kicauan yang ia sampaikan di twitter sebatas kritik. Kritikan itu juga tidak bisa diartikan secara harfiah.
"Kita minta keadilan saja. Kritik itu tidak bisa diartikan kata per kata. Tetapi, dalam rangkaian cerita dan peristiwa. Anaknya enggak dipenjarain, karena orang mati tujuh kok," katanya, saat diwawancara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 10 Agustus 2015.
Farhat juga merasa perbuatan Ahmad Dhani lebih mengejek daripada yang ia lakukan. Dia meminta Dhani untuk bertaubat dan tidak berbuat semena-mena.
"Harusnya Dhani taubat. Diganti nyawa juga tidak sesuai. Jangan mentang-mentang sudah kasih uang dan sekolahin sampe S3. Pokoknya, Dhani lebih mengejek dari saya," ujarnya.
Upaya untuk berdamai di luar jalur hukum telah dilakukan. Pihaknya mengaku telah minta maaf, namun tak mendapat tanggapan.
"Sementara, upaya yang lain, seperti meminta maaf sudah dilakukan oleh pak Farhat. Sehingga, dilakukanlah pra peradilan," kata Purba, kuasa hukum Farhat yang turut mendampinginya.
Perseteruan ini adalah buntut dari ocehan Farhat soal kasus kecelakaan mobil yang menimpa anak ketiga Ahmad Dhani, AQJ. Farhat diduga melanggar pasal 27 ayat 3 juncto Pasal 45 Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan pasal 310 dan 311 KUHP tentang pencemaran nama baik. (asp)
4 November, Dewi Rezer Pilih Masak Kue di Rumah
Ini aktivitas para artis di hari aksi damai 4 November.
