Pendaki Jepang Berambisi Taklukkan Everest Usai Gempa

Kondisi Base Camp di Gunung Everest Setelah Gempa di Nepal
Sumber :
  • REUTERS/6summitschallenge.com

VIVA.co.id - Kabar gembira bagi para pendaki dan petualang ekstrem. Jalur pendakian ke gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest, kembali dibuka akhir Agustus 2015.

Misteri 10 Ribu Gua di Tebing Nepal

Hal tersebut dikonfirmasi pemerintah Nepal yang ingin mengembalikan kejayaan industri wisata negaranya. 

Kabar gembira ini disambut baik seorang pendaki asal Jepang, Nobukazu Kuriki, 33. Dia berambisi jadi pendaki pertama yang menaklukkan Everest setelah bencana gempa yang menimpa Nepal dan menewaskan 18 orang pendaki April dan Mei lalu. 

Enam Misteri Pasar Setan di Gunung Indonesia

Misi lain yang juga diemban Kuriki adalah, keinginan memberitahu dunia bahwa Everest kini sudah kembali aman didaki.

Dilansir Daily Mail, Kuriki yang berasal dari Tokyo akan mendaki gunung setinggi 8800 meter itu melalui jalur selatan yang ditemukan oleh Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay pada 1953.

Pentingnya Olahraga Ringan untuk Persiapan Mendaki Gunung

"Ini cara saya menolong Nepal. Saya ingin dunia tahu bahwa Nepal aman, Everest juga aman," kata Kuriki.

Pemerintah Nepal telah memberi ijin pendakian pada Kuriki di Kathmandu, Minggu, 23 Agustus 2015 lalu. Adapun Kuriki memulai pendakian pada Selasa, 25 Agustus dan diperkirakan mencapai puncak Everest pada pertengahan September 2015 mendatang. 

Pendakian ini akan jadi percobaan kelima bagi Kuriki menaklukkan Everest. Sebelumnya, dia belum pernah berhasil mencapai puncak. Di tahun 2012, di usaha keempatnya, Kuriki kehilangan sembilan jari karena frostbite.

Sebelumnya, jalur pendakian ditutup karena gempa yang terjadi memicu longsor salju dan menewaskan 18 pendaki. Imbasnya, jalur pendakian pun ditutup demi keselamatan bersama. Pada waktu gempa terjadi, sebanyak 400 pendaki sedang berada di base camp Everest dan mereka segera dievakuasi.

Akibat penutupan jalur pendakian, Nepal menderita kerugian besar. Pasalnya, Everest merupakan pemasukan terbesar negara, dimana industri wisata di sekitarnya bergantung pada banyaknya turis yang datang. 

Namun setelah gempa dan penutupan jalur pendakian, wisata Nepal pun merosot tajam. Dilansir Daily Mail, banyak hotel dan agensi wisata menerima pembatalan perjalanan.

Akibat gempa tersebut, industri wisata yang mempekerjakan lebih dari 500 ribu orang di Nepal, turun hingga 40 persen.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya