Mengantar Si Kecil Hari Pertama Sekolah

VIVAnews - Tibalah hari pertama buah hati Anda ke sekolah. Tidak hanya si kecil yang deg-degan, tentunya Anda juga merasakan hal yang sama. Bagaimana tidak, untuk pertama kalinya Anda melepas si kecil melangkah ke luar rumah. Pastinya, perasaan Anda bercampur aduk, mulai dari bangga, cemas, dan takut.  

Heru Budi Pastikan Pelayanan Publik Tetap Berjalan Optimal Usai Cuti Lebaran

Sekolah merupakan salah satu babak penting dalam kehidupan seorang anak. Hari pertama bersekolah, bahkan minggu-minggu berikutnya, bisa membawa pengaruh pada dirinya. Di satu sisi, sekolah bisa menjadi momen menyenangkan, tetapi di sisi lain tak jarang membuat stres.Ada anak yang santai saja menghadapi hari pertamanya bersekolah, tapi ada pula yang begitu ketakutan.

Meski ada perasaan takut dan khawatir melepas si kecil, sebaiknya jangan berbagi perasaan tak mengenakkan ini dengannya. Lebih baik mencoba beberapa kiat di bawah ini untuk mengusir kecemasan Anda.

- Persiapkan dengan seksama baju dan makanan untuk dibawa ke sekolah . Tak ada salahnya, membiarkan anak membawa satu atau dua barang kesayangannya. Misalnya, boneka atau mobil-mobilan.

- Jangan bangun terlambat. Buatlah suasana berangkat ke sekolah itu tidak tegang atau terburu-buru agar si kecil merasa mantap ke sekolah.

- Pada hari pertama bersekolah, tak ada salahnya Anda atau suami ikut mengantar ke sekolah. Bersama anak, temui gurunya seolah-olah menyerahkan tanggung jawab sementara kepada sang guru.

- Di hari pertama, mungkin Anda bisa menunggui si kecil hingga usai pulang sekolah. Tapi, jangan jadikan hal ini sebagai kebiasaan. Katakan kepada anak sejak dari rumah, bahwa Anda hanya menungguinya di sekolah untuk satu atau dua hari saja.

- Setelah satu atau dua hari, ketika anak mulai merasa nyaman di sekolah mulailah perlahan-lahan mengubah kebiasaan Anda. Yang tadinya menunggui seharian, cobalah tidak menungguinya hingga sekolah usai. Tetapi, jika anak masih terlihat cemas, usahakan membuatnya tenang dengan cara menjanjikan akan menjemputnya sepulang sekolah.

- Jangan sekali pun Anda menyelinap pergi tanpa sepengetahuan si kecil. Cara ini akan membuat si kecil merasa diabaikan. Juga, memperlambat proses adaptasi, karena perhatian si kecil terfokus pada Anda. Sekali Anda melakukannya, dia akan mengawasi terus, khawatir Anda meninggalkannya sewaktu-waktu.

- Kalau si kecil begitu ketakutan hingga memaksa Anda menemaninya di dalam kelas, boleh saja Anda turuti untuk beberapa hari. Selanjutnya, Anda harus meyakinkan si kecil bahwa sudah saatnya dia mandiri.

- Nah, bila si kecil sudah terlihat dapat ditinggal, tak ada salahnya Anda memantapkan hati untuk meninggalkan si kecil dalam pengasuhan gurunya, sampai sekolah bubar. Jangan lupa, berilah pujian atas keberaniannya ditinggal sendiri.

- Jangan memaksa anak untuk bercerita mengenai sekolahnya yang baru ketika pulang sekolah. Terkadang, hal ini justru membuatnya merasa tidak nyaman. Biarkanlah hingga ia  bercerita sendiri.

Eks Karutan KPK Achmad Fauzi Ajukan Praperadilan, KPK: Kami Tentu Siap Hadapi
Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (kanan) berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDIP, Jakarta

Ajukan Diri jadi Amicus Curiae, Megawati Soekarnoputri: Semoga Ketuk Palu MK Bukan Palu Godam

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengajukan diri sebagai amicus curiae atau sahabat pengadilan, ke Mahkamah Konstitusi (MK). Sekjen Hasto membacakannya

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024