Si Jumbo yang Jadi Idola

Henks Pizza
Sumber :
  • VIVA.co.id/Riska Herliafifah

VIVA.co.id -  Apa yang anda pikirkan ketika mendengar makanan dengan ukuran super besar? Ya, ukuran raksasa.

Makanan terkadang dibuat bukan hanya sekadar pemuas nafsu belaka, namun ada juga yang sengaja dibuat dengan tujuan agar dikenang sepanjang masa dengan cara memecahkan rekor.

Pembuatan makanan-makanan dengan ukuran raksasa ini bukan berarti bisa dibuat dengan mudah, mengingat ada beberapa makanan yang prosesnya memakan waktu hingga berhari-hari dan melibatkan koki-koki profesional, sehingga wajar jika makanan-makanan dengan ukurannya yang unik ini mampu menjadi perhatian publik dan mencatatkan namanya di catatan rekor dunia.

Tetapi di luar itu semua, kuliner di Indonesia kini banyak terinspirasi mempromosikan makanan super besar sebagai bagian dari cara menarik perhatian para pembeli.

Ukurannya bisa dibilang tak biasa. Namun hal ini justru membuat banyak orang tertarik mencicipinya. Makanan ukuran raksasa ini kini bahkan jadi idola, laris manis di berbagai tempat di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia.

Meski memiliki ukuran super besar, cita rasanya tetap lezat. Bahkan pembeli biasanya menikmati makanan jumbo ini sambil berbagi dengan kerabat dan orang terdekat. Mulai dari pizza, ramen hingga bakso, menu super besar ini bisa dinikmati  bersama-sama. Penasaran? Mari kita tengok retoran apa saja yang menyajikan menu jumbo di daftar makanannya.

Henk's Pizza

Berawal dari pizza berkonsep rumahan pada 2012, Henk's Pizza kini sudah berkembang cukup cepat. Sejak awal, bisnis yang dirintis Hengky bersama sang istri ini diberi nama Henk's Homemade Pizza.

Sesuai namanya, bisnis makanan khas Italia ini dibuat sendiri oleh Hengky dan istri. Dan sejak awal pula, keduanya memiliki konsep pizza berukuran super besar.

Yuk, Kulineran Sambil Nonton Layar Tancap di Pasar Senggol
Henks Pizza

Foodigitalpreneur, Cara Zomato Ajak Pebisnis FnB Melek Tren Digital
"Sejak dari rumah itu kita konsepnya udah bikin yang besar-besar. Inspirasinya dari tv, makanya disebut LED pizza. Jadi ukurannya gede-gede. Kenapa TV? Karena di Indonesia kebanyakan pizza itu bulat, jadi kita bikin yang kotak dan ukurannya pun inci, jadi kayak TV," tutur Hengky saat ditemui VIVA.co.id beberapa waktu lalu di kedainya kawasan Jalan Kebon Kacang XI No.14, Jakarta.

Ukuran pizza-nya memang sebesar televisi LED pada umumnya. Ada 4 jenis ukuran, yakni 20 inci, 28 inci, 32 inci dan 42 inci. Semua tergantung jumlah 'mulut' yang akan menyantap kuliner Italia ini.

Akhir Pekan, Waktunya Icip-icip 5 Kuliner Yummy di Jakarta

Setelah melalui proses pematangan konsep selama satu tahun agar bisnis lebih berkembang, Hengky lalu membuka gerai pertamanya di Gading Serpong BSD di tahun 2013. Restoran ini berkonsep dine in dan bertempat di ruko dua lantai. Lantai satu bisa menampung 25 orang sedangkan lantai dua bisa 40 orang.

"Ukuran meja di sana nggak normal juga, gede-gede dan satu tamu datang itu bisa 20-40 orang," ujar Hengky sambil tertawa.

Bagaimana soal rasa? Hengky tanpa merasa malu mengakui tidak memiliki latar belakang kuliner. Ia selama ini belajar secara otodidak dari internet.

"Saya banyak lihat dari internet. Kombinasi rasa juga disesuaikan dengan lidah orang sini. Saya bukan chef tapi saya yang bikin sendiri," ujarnya lagi.

Untuk memopulerkan kuliner raksasa ini, Hengky melalui proses panjang. Sebab, sebelum ia mulai menjalankan bisnisnya, ia terlebih dahulu melakukan riset selama satu tahun.

Pada awal bisnisnya, ia menghadapi beberapa kesulitan. Salah satunya, soal adonan pizza yang jumlahnya harus banyak. "Bikin adonannya susah. Awalnya sama sekali nggak bisa. Adonannya kan harus diracik, akhirnya ketemu dan bertahan sampai sekarang," tambahnya.

Henk's Pizza memiliki sembilan jenis varian pizza dengan nama yang dibuat Hengky secara spontan. Seperti Rambo, pizza dengan toping keju, pepperoni, daging sapi, jamur, bawang, paprika dan nanas.

Ada pula Meat Mania, cocok bagi Anda pencinta daging. Roti pizza berisi toping keju, sosis, daging sapi dan irisan nanas ini juga menjadi menu Henk's Pizza yang banyak dipesan pelanggan.

Bagi Anda pecinta keju, ada Extreme Cheese yang memanjakan lidah Anda dengan parutan dan irisan keju yang lumer di mulut. Pepperoni Passion, toping keju dan pepperoni. Ada lagi varian rasa--Hawaiian, toping keju, pepperoni, daging sapi dan nanas. Juga Tropicana berisi toping keju, double smoke beef dan nanas. Untuk Anda penyuka jamur, pizza Musrhoom Maniax tampaknya cocok dikudap. Selain itu ada Salmon Cheese, toping keju dan potongan daging ikan salmon. Ada juga,  Chicken Dance bertabur potongan daging ayam yang dikombinasikan dengan keju.

Untuk masalah harga, Henk's Pizza dibanderol mulai Rp160 ribu untuk ukuran 20 inci sampai Rp600 ribu untuk ukuran 42 inci yang bisa menjadi 100 potong pizza.

Karena makanan ini jadi idola banyak orang,  selain melayani delivery order di kawasan Kebon Kacang, Henk's Pizza pun membuka gerai di Henk's Pizza Resto yang terletak di Gading Serpong (Pusat) Ruko Crystal 1 Blok A No. 29, Summarecon Gading Serpong.




Sumo Ramen Bar

Bukan hanya Pizza, makanan luar negeri yang kini jadi favorit lidah orang Indonesia. Makanan khas Jepang selain sushi, kini juga banyak digilai masyarakat Indonesia. Salah satunya ramen. Bahkan warung Sumo Ramen Bar, menjadi salah satu warung mie ramen khas Jepang yang banyak dikunjungi orang.

Menariknya, menu ramen yang disajikan di warung Sumo Ramen Bar ini memiliki porsi tak biasa dan isian yang beragam.  Berbagai kedai ramen berlomba untuk menyajikan sajian ramen terbaiknya. Dan di warung ini memilih menyajikan ramen dalam ukuran super jumbo.

Ultimate Sumo Ramen Kimchi

Warung ini, terletak di Bandung, Jawa Barat. Restoran yang berada di Jalan Tubagus Ismail  ini menawarkan aneka rasa ramen super jumbo. Sang pemilik warung, Rendi mengaku, ide berbisnis warung ramen muncul setelah ia melakukan survei soal jajanan Bandung yang belum banyak dipasarkan.

"Dahulu saya survei belum ada kedai semacam ini di Bandung dan kebetulan saya juga hobi memasak jadi terciptalah ide membuat kedai ini," ujar Rendi Agung selaku pemilik Sumo Ramen Bar saat diwawancara VIVA.co.id.

Sumo Ramen Bar menyuguhkan kuah ramen dengan berbagai rasa, yaitu soyu, misho, kari, dan tom yam. Pilihan topingnya pun bervariasi, mulai dari ebi furai, chicken karage, chiken katsu, telur hingga daging sapi.

Pengunjung juga bisa menikmati suju ramen dan udon. Menu yang paling banyak dipesan adalah ultimate ramen, karena porsi ramennya jumbo sesuai dengan nama kedai Sumo.

"Ramen di sini sangatlah istimewa sebab kita mengutamakan kualitas dengan topping yang banyak. Selain itu harga yang ditawarkan sangat variatif berkisar Rp18 ribu sampai Rp30 ribu per mangkuk untuk ramen yang ukuran jumbo," ujar Rendi.

Kuah, mie, hingga isi semuanya proporsional, tidak ada yang lebih banyak atau sedikit. Dalam semangkuk besar ultimate ramen itu kita dapat menemukan telur rebus, sayuran, fishball, ebi furai, hingga crab stick. "Jadi siapkan perut kosong Anda untuk bergulat dengan ultimate ramen andalan Sumo Ramen Bar."

Kedai yang telah dibuka sejak tahun 2012 ini tidak pernah ditinggalkan peminatnya. Biasanya para pelangga adalah kalangan muda yang ingin bersantai dengan menikmati hangatnya ramen.

Selain kalangan muda-mudi, Sumo Ramen Bar juga sering didatangi artis lokal yang penasaran ingin mencicipi keistimewaan ramen tersebut. Biasanya mereka lebih menyukai ramen jumbo dengan isian yang lengkap terdiri dari 8 item.

Untuk omzetnya sendiri, Rendi mengaku masih di angka stabil. Kecuali jika musim liburan kemungkinan omzetnya bisa naik beberapa persen. Ke depan, Rendi akan terus berinovasi demi menarik perhatian konsumen serta selalu meningkatkan kualitas pada ramennya.



Bakso Raksasa

Jika melintas di Jalan Grogol Raya RT 01/07 No 36 Kecamatan Limo, Kota Depok, Anda bisa mendapati sebuah warung bakso dengan ukuran raksasa.

Ya, warung bakso itu bernama Pondok Gizi. Saat melewati warung itu, Anda akan melihat papan nama warung bertuliskan, "Pondok Gizi, sedia bakso raksasa."

Banyak pembeli mengaku tertarik mampir di warung itu karena penasaran, seperti apa rasa bakso raksasa yang menggiurkan tersebut. Sebab, ukurannya yang sebesar mangkuk bakso sungguh menggoda.

Bakso Raksasa Pondok Gizi

Selain tertarik pada ukuran baksonya yang super besar, warung tersebut juga lumayan ramai. Karena itulah  banyak orang yang melintas di Jalan Grogol, Depok itu akhirnya berbalik dan masuk ke dalam warung bakso Pondok Gizi untuk mencoba dan mencicipi kenikmatan bakso raksasa.


Diakui sang pemilik warung, Wahyu, usaha bakso raksasanya itu mulai berjalan sejak tahun 1990-an. Awalnya, sang ayah, Samino, yang menggerakkan usaha ini pertama kali.


Ia pun menceritakan, alasan ayahnya membuka warung bakso raksasa. "Ini sebenarnya supaya ada inovasi baru saja, biar jadi daya tarik sendiri," kata Wahyu pada
VIVA.co.id.


Terbukti, warung yang awalnya hanya dibuka di kawasan Depok itu kini sudah menambah dua cabang baru yang terletak di Jalan Pramuka Raya, Mampang Depok dan di Jalan Muhammad Kahfi I Ciganjur, Jakarta Selatan.


Ketiga warung itu pun tak pernah sepi pengunjung. Dan dikatakan Wahyu, dalam satu hari, dari bisnis penjulan bakso raksasa, keluarganya bisa mendapat omzet jutaan rupiah. "Untuk satu warung kita bisa dapat omzet Rp2 juta- Rp3 juta," tuturnya.


Meski harganya cukup mahal, satu porsi Rp32 ribu, namun kebanyakan para pelanggannya mengaku puas. Untuk mempertahankan kualitas kelezatan rasa baksonya, Wahyu mengaku tak mau sembarangan menggunakan bahan baku. Untuk membuat bakso besar ini, satu warung baksonya memerlukan 30-50 kilogram daging sapi per hari.


Ia juga mengklaim, bakso buatannya tidak ditambah dengan bahan pengawet ataupun boraks. Hal ini dilakukan, demi menjaga kepercayaan para pelanggan agar tetap setia.


Warung ini pun menawarkan varian rasa bakso yang berbeda. Mulai dari bakso raksasa isi daging, urat jumbo hingga isi telur.


"Varian rasanya sih sama dengan bakso lain pada umumnya, namun isian dan ukurannya lebih besar," katanya.


Wahyu pun mengatakan, semenjak membuka warung bakso ini, banyak suka duka yang ia rasakan. Ia sering merasa ketar-ketir manakala harga daging sapi melonjak drastis. Ia pun mengaku, tak mungkin terus menerus menaikkan harga jual. Sebab, bisa saja para pelanggannya kabur karena harga baksonya selangit.


"Selain itu, kalau ada kabar miring soal bakso berpengawet juga kita takut pelanggan tidak percaya. Meskipun kita menggunakan bahan berkualitas, tapi tayangan di televisi bisa saja bikin orang  takut makan bakso," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya