- ist/bondclinic
VIVA.co.id - Dikenal sebagai 'usia emas' dalam hidup manusia, masa di mana setiap orang merasa bebas, tidak khawatir dan bahagia. Ketika manusia menua dan menjalani hidup mereka secara berbeda, mereka akan mengingat indahnya hari-hari di masa muda.
Ya, dilansir dari Food World News, studi yang belum lama ini dilakukan telah mengonfirmasi bahwa orang berusia 20-an tahun menjalani tahun-tahun kehidupan yang paling membahagiakan.
Sebaliknya, studi yang dilakukan oleh National Household, Income and Labor Dynamics di Australia juga menyebutkan bahwa rasa takut banyak dirasakan oleh mereka yang berada di usia paruh baya. Mereka yang berusia 40-an tahun juga diketahui memiliki tingkat kepuasan hidup yang rendah.
Meski begitu, studi yang sama juga menunjukkan di usia 65 tahun, orang akan mulai merasa kehidupannya menjadi lebih baik.
"Kepuasan hidup mengikuti pola khusus yang menurun sejak awal usia 20-an tahun, mencapai tingkat yang stabil di sekitar usia 40 tahun dan semakin meningkat di usia 65 tahun," ujar peneliti asal Australia, Dr Ioana Ramia dari University of New South Wales.
Wanita yang juga menjadi pembicara tamu di Konferensi Kebijakan Sosial Australia itu menjelaskan temuannya mengenai bagaimana tingkat kepuasan hidup dan harapan-harapan dapat berubah seiring dengan bertambahnya usia dan apa alasan dibaliknya.
Survei yang dilakukan peneliti studi melaporkan bahwa pasangan suami istri umumnya merasakan tingkat kepuasan hidup terbesar saat sebelum menyambut kelahiran buah hati pertama mereka dan ketika anak pertama berusia enam tahun dan mulai masuk sekolah.
Uang dan pekerjaan juga menjadi alasan yang paling memungkinkan mengapa orang menjadi tidak bahagia saat menginjak usia paruh baya. Ramia lantas menjelaskan lebih lanjut bahwa kebahagiaan pada masa ini berada pada tingkat paling rendah. Tingkat kebahagiaan hanya dapat meningkat jika mereka fokus pada hal-hal lain dalam hidup.
