- VIVA / Ricky
VIVA.co.id - Meski memiliki banyak tujuan wisata indah, mempromosikan Indonesia ke negara luar tetap menjadi tantangan. Sebab, bukan hanya Indonesia yang berlomba-lomba meningkatkan jumlah wisatawan, namun negara-negara di sekitar juga melakukan hal serupa.
Efeknya, dibutuhkan strategi jitu untuk menarik minat wisatawan, khususnya yang berada di luar negeri untuk memilih datang ke Tanah Air, ketimbang mengunjungi negara jiran, seperti Malaysia, Singapura, atau Thailand.
“Saat ini, orang luar tahunya hanya Bali kalau ditanya tentang Indonesia. Padahal di sini banyak destinasi menarik yang belum mereka kunjungi,” ujar I Gde Pitana, selaku Deputi Bidang Pegembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, di Cirebon, Sabtu 24 Oktober 2015.
Tiga level strategi yang dimaksud adalah di sisi pemasaran, pihaknya akan fokus mengenjot DOT yang terdiri atas Destination, Origin, dan Time. Sementara itu, di bidang promosi, elemen yang harus diperkuat BAS, alias Branding, Advertising, dan Selling.
Kemudian, strategi ketiga yang tak kalah mumpui, adalah memaksimalkan fungsi POS atau Media Print, Online, dan Social Media.
Menurut I Gde, saat ini wisatawan asing yang pangsa pasarnya luas adalah tamu asing dari Tiongkok. “Saya optimistis tentang hal ini, sebab populasi mereka besar dan wisatawan dari sana dikenal senang membelanjakan uangnya di negara tujuan wisata,” ujar Pitana, dalam acara Sosialisasi Pemasaran Pariwisata Mancanegara kepada Media Nasional.
Pria yang bicara dengan logat Bali kental itu menjelaskan, selama ini wisatawan Tiongkok lebih banyak melancong ke Thailand dan Vietnam. Untuk itu, ini pekerjaan rumah bagi pihaknya untuk dapat mengarahkan tujuan mereka, di waktu-waktu mendatang agar datang ke Tanah Air.
Maumere Siap Jadi Panggung Wisata Nasional dan Dunia
Ada serangkaian acara yang akan diadakan di Maumere.
