Indahnya Pulau Kaleroang, Ini Rute dan Estimasi Biayanya

Pulau Kaleroang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha

VIVA.co.id - Pulau Kaleroang menjadi salah satu pulau di Nusantara yang belum begitu terekspos wisatawan. Itulah alasannya digelar festival budaya Bajo Pasakayyang di sana untuk mempromosikan potensi wisata di Pulau Kaleroang dan pulau-pulau cantik lainnya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Mengintip Keseharian Suku Bajo di Pulau Kaleroang

Selain menikmati pemandangan alamnya yang masih terjaga, Anda juga bisa melihat keseharian dan budaya Suku Bajo, penduduk di Morowali yang sebagian besar menetap di desa Pulau Kaleroang.

Nah, dari pulau yang berada di Kecamatan Bungku Selatan ini, Anda juga bisa berkunjung ke sejumlah pulau di Kabupaten Morowali, salah satunya Kepulauan Sombori yang pemandangan alamnya sering disebut merupakan kombinasi dari keindahan alam Wakatobi, Raja Ampat dan Bunaken.

Menikmati Budaya Gypsi Laut Lewat Festival Bajo di Morowali

Kepulauan ini juga terbilang masih perawan karena belum tersentuh oleh wisatawan. Jarak tempuh dari Pulau Kaleroang ke Kepulauan Sombori sekitar 2,5 jam dengan menggunakan kapal biasa.

Untuk mencapai Kaleroang, Anda bisa naik pesawat ke Bandar Udara Haluoleo di Kendari, Sulawesi Tenggara. Dari sana Anda harus menempuh jalur darat kurang lebih selama enam jam menuju Pelabuhan Lafeu di Morowali, Sulawesi Tengah.

RUU Sah, Thailand Akan Jadi Negara ASEAN Pertama yang Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Tidak ada kendaraan umum yang bisa Anda naiki. Namun, Anda bisa menyewa kendaraan roda empat dari Bandar Udara Haluoleo ke Pelabuhan Lafeu dengan membayar Rp1,6 juta per mobil untuk sekali perjalanan. Sedangkan untuk perjalanan pulang pergi harga yang harus dibayar sekitar Rp3 juta. Harga tersebut sudah termasuk pengemudi dan bensin.

Saat VIVA.co.id berkunjung ke Pulau Kaleroang, perjalanan darat sekitar 260 kilometer ke Pelabuhan Lafeu terbilang cukup sulit karena medan yang dilewati merupakan bukit-bukit, hutan, dan tambang nikel. Meski mayoritas jalanan sudah diaspal, ada beberapa bagian yang masih terdiri dari bebatuan sehingga Anda akan merasakan sedikit pengalaman off road yang cukup menegangkan.

Hanya sedikit warung makan yang bisa disinggahi. Jalanan pun tidak dilengkapi dengan lampu jalan. Sempat beberapa kali kami melewati sekelompok pemburu yang membawa senapan melintas di pinggir hutan.

Rute perjalananya adalah Kendari, Konawe, Kokapi, Mutui, Sawah, Pulemo, Lembo, Lemobajo, Lasolo, Molawe, Andowia, Wanggudu, Aseratua, Landawe, Paka, Wiwirano, perbatasan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah, Buleleng dan Lafeu.

Dari Pelabuhan Lafeu, Anda masih harus menempuh perjalanan laut kurang lebih selama satu jam dengan kapal ke Pulau Kaleroang. Harga sewa kapal kecil sekitar Rp300 ribu, sedangkan kapal besar bisa disewa dua atau tiga kali lipat harga sewa kapal kecil

Jika Anda ingin berkunjung ke Pulau Kaleroang, sebaiknya memilih bulan Oktober atau November karena bulan-bulan tersebut laut cenderung tenang dan cuaca cerah. Di Sulawesi, musim penghujan baru tiba sekitar bulan Januari.

Rencananya dalam satu atau dua tahun kedepan, Bandar Udara Morowali yang sekarang masih dalam tahap pembangunan akan selesai sehingga nantinya wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Kaleroang, Pulau Sombori dan pulau-pulau di Kabupaten Morowali lainnya dapat terbang langsung ke Morowali tanpa harus singgah terlebih dahulu di Kendari atau Palu. 

Namun, Anda tetap harus menempuh jalur darat dari pusat kota Morowali ke Pelabuhan Lafeu sekitar tiga hingga empat jam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya