Melihat Keindahan Alam Bawah Laut NTT Melalui Buku

Peluncuran buku pariwista
Sumber :
  • VIVA / Riska
VIVA.co.id
Polisi Tangkap 11 Dalang Bentrok Dua Desa di NTT
- Pesona keindahan alam Indonesia tidak pernah ada habisnya. Salah satunya adalah Lembata, di Nusa Tenggara Timur. Untuk lebih memromosikannya pemerintah daerah setempat bersama Kementerian Pariwisata meluncurkan buku Lembata Underwater.

Doyan 'Travelling', Pasangan Ini Ubah Bus Rongsok Jadi Rumah

Buku ini berisi tentang keindahan alam bawah laut dan biota laut yang ditemukan di pulau Lembata, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Keindahan visual dalam buku ini disajikan oleh 12 kontributor foto yang telah banyak menyelami lautan di berbagai wilayah Indonesia.
Kejati NTT Tangkap Buronan Kasus Korupsi Dermaga


Mereka yang berkontribusi di antaranya Muljadi Pinneng, Edward Suhadi, Dewi Wilaisono, Malinda Wilaisono, dan Ferry Rusli. Buku melibatkan pula dua travel blogger, Marischka Prudence dan Gemala Hanafiah.


Lalu ada Nadine Chandrawinata sebagai
concervationist
, Chikuyama sebagai creative director, Anto Motulz sebagai sketcher, Rahung Nasution sebagai food anthropologist dan Christie Wagner sebagai PR specialist.


"Di sana kami mulai dengan mencari titik penyelaman. Memersiapkan peralatan dan kapal, karena mereka belum terbiasa untuk wisata bahari kalau mancing biasa," jelas Nadine, ditemui usai acara peluncuran Lembata Underwater di Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Kamis, 3 Desember 2015.


Selama 10 hari di sana, Nadine dan tim mengalami beberapa kendala, seperti ketepatan waktu di tiga hari pertama yang selalu meleset. "10 hari di sana, di hari pertama sampai ke tiga selalu telat tiga jam. Hari ke 4 sampai ke 10 aman," jelasnya.


Buku ini merupakan seri lanjutan dari buku sebelumnya yang membahas Alor pada 2014. Eliaser Yentji Sunur, Bupati Lembata mengatakan, wilayahnya memiliki pesona alam yang berbeda. Itu pulau yang dikelilingi pantai dengan pemandangan eksotis.


"Ada empat destinasi. Yang dalam kota ada bukit koat religi, lamarela, gunung berapi batu tara yang setiap 20 menit sekali lavanya keluar," kata Eliaser.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya