Di Inggris, Tamu Hotel Wajib Titipkan Paspor di Resepsionis

Sumber :
  • Jason Reed/Reuters
VIVA.co.id
5 Bukti Kepribadian Menentukan Tempat Berlibur Anda
- Paspor adalah barang yang sangat penting setiap berpergian ke luar negeri. Menjaganya agar tetap aman tentu menjadi suatu keharusan. Namun jangan kaget jika di hotel di sejumlah negara memberlakukan peraturan untuk meninggalkan paspor pribadi di meja resepsionis.

Menikmati Liburan Nyaman di Kapal Pesiar

Seperti di Inggris. Staf hotel diwajibkan untuk menyimpan data pribadi tamu, termasuk paspor, di resepsionis hanya untuk sementara selama si tamu menginap.
Bikin Paspor Sore di Imigrasi Jakbar Cuma Bayar Rp355 Ribu


Sean Tipton, juru bicara Asosiasi Agen Perjalanan Inggris (ABTA) menjelaskan, beberapa negara memang telah memberlakukan undang-undang yang memaksa hotel mencatat setiap tamu dan menyerahkan paspor. Peraturan seperti itu telah ada di Inggris sejak Januari 1973.


"Peraturan ini diberlakukan karena di beberapa negara, para tamu sering 'kabur' tanpa menyelesaikan tagihan mereka.  Namun di era sekarang sudah ada kartu kredit dan sebagian besar tidak diperlukann lagi," jelasnya seperti dilansir
Daily Mail
.


Jika paspor disimpan di sebuah hotel yang aman, wisatawan harus membawa fotokopi halaman identitas paspor dengan rincian pribadi mereka.


Hukum itu, yang disebut Imigrasi (Hotel Records) Order, membutuhkan bantuan pihak hotel untuk merekam nama lengkap dan kebangsaan dari setiap tamu.


Untuk tamu internasional, hotel harus mencatat tempat terbit paspor atau dokumen yang menyatakan identitas mereka, berikut informasi kebangsaan dan tujuannya di negara ini.


Rincian harus disimpan setidaknya 12 bulan dan setiap saat bisa dibuka untuk pemeriksaan oleh polisi, atau oleh setiap orang yang diizinkan oleh  Negara.


"Meskipun sangat tidak mungkin bahwa paspor Anda akan disalahgunakan, hilang atau dicuri, Anda tetap berhak untuk meminta paspor itu kembali," tambah Tipton.


Pencurian identitas merupakan masalah besar di era digital saat ini. Hal tersebut dapat mengakibatkan kerugian keuangan dan kesulitan memperoleh kartu kredit atau hipotek setelah kerusakan dilakukan.


Jika informasi jatuh ke tangan yang salah, yang dibutuhkan adalah informasi dasar seseorang untuk menciptakan identitas palsu untuk membuka rekening bank atau melakukan penyalahgunaan lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya