Resolusi 2016, Berhenti Ngopi? Sebaiknya Pikir-pikir Dulu

Ilustrasi kopi.
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed
VIVA.co.id
Penghafal Alquran Gratis Minum Kopi di Kedai Ini
- Jika Anda penggemar kopi dan ingin berhenti meminumnya karena resolusi di 2016, sebaiknya pikir-pikir dulu. Profesor Clare Collins punya jawabannya.

Tips Dapatkan Kopi Berkualitas Sesuai Selera
Profesor Clare dari Asosiasi Ahli Gizi dari Australia mengatakan, "salah satu hal pertama orang berhenti minum kopi karena alasan kesehatan. Itu merupakan hal gila untuk dilakukan, malah ada bukti manfaat kesehatan dari kopi."

Toleransi Tubuh Terhadap Kafein yang Berasal dari Kopi
Dilansir laman Daily Mail, rincian penelitiannya menyimpulkan bahwa peminum kopi memiliki kemungkinan lebih rendah berkembangnya kanker hati dan kematian tiba-tiba. Mereka juga mempunyai risiko lebih rendah dari diabetes tipe 2, ketika tubuh tidak membuat cukup insulin.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kafein membantu melindungi otak terhadap penyakit Parkinson.

Dr Robyn Brown, spesialis kencanduan di Florey Institute of Neuroscience di Victoria mengatkan, "Begini, kalau saya punya penyakit Parkinson pada keluarga saya, saya mungkin akan minum kopi setiap hari."

Namun, kopi tidak dianjurkan untuk orang dengan kondisi jantung yang kurang sehat. Tekanan darah tinggi juga bisa membuat jantung menjadi stres.

Namun, kata para ahli, anak-anak sebaiknya tidak minum kopi sebelum remaja. Selain itu, untuk yang sedang melakukan diet, kopi dapat membantu agar tetap langsing. 

Asupan harian dua sampai empat cangkir dapat membantu pelaku diet menjaga timbunan lemak, kata para ilmuan di Hannover Medical School di Jerman.

Kandungan kafein yang tinggi tampaknya membantu tubuh melawan kenaikan berat badan secara bertahap. Hal ini berlaku juga untuk minuman yang mempunyai kafein lainnya.

Kafein adalah stimulan yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan laporan menunjukkan hal itu dapat meningkatkan pengeluaran energi harian sekitar lima persen. Dalam laporan temuan mereka, konsumen kafein memiliki indeks massa tubuh lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi sedikit atau tidak sama sekali.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya