Kuliner Serba Kambing di Jakarta

Sumber :
  • VIVA.co.id/Tasya Paramitha

VIVA.co.id - Daging kambing identik dengan baunya yang khas alias prengus. Bau ini kerap kali membuat orang mengurungkan niatnya menikmati olahan daging kambing yang nikmat.

Anak Muda, Coba Serunya Warung Kekinian Kopdar
Namun tahukah Anda bahwa enam persen daging yang diperjualbelikan di seluruh dunia adalah daging kambing? Ya, lebih dari 70 persen penduduk dunia mengonsumsi daging yang dihasilkan dari hewan kambing (Capra aegagrus) ini. Daging kambing paling banyak dikonsumsi di Afrika, Asia, Amerika Tengah, Amerika Latin dan beberapa wilayah Eropa.
 
Di Restoran Ini, Anak-anak Bisa Kreasikan Makanannya Sendiri
Tekstur berserat dan cita rasa yang kuat menjadi ciri khas daging kambing. Jika dimasak dengan tepat, santapan berbahan dasar daging kambing memiliki keistimewaan tersendiri.
 
Festival Kuliner Prancis Digelar Serentak di Dunia
Meski sering dituding penyebab penyakit darah tinggi, daging kambing juga tidak sepenuhnya membahayakan.
 
Menurut para peneliti dari Alabana Cooperatibe Extension System (ACES), daging kambing bahkan mengandung komposisi gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging sapi, domba dan ayam.
 
Lemak jenuh yang terkandung di dalamnya pun cenderung rendah. Justru daging kambing mengandung kadar lemak tak jenuh tinggi yang mampu menyeimbangkan kadar kolesterol darah.
 
Cara memasak dan penggunaan minyak lah yang seringkali membuat makanan olahan daging kambing menjadi makanan yang kurang sehat.
 
Namun, bagi penggemar olahan kambing, menyantapnya sesekali wajib hukumnya. Orang Indonesia pun terkenal sangat gemar menikmati daging kambing. Berbagai hidangan berbahan dasar kambing pun begitu mudah ditemukan di Tanah Air.
 
Nah, jika Anda salah satunya, mari tengok beberapa rekomendasi kuliner olahan kambing populer di Jakarta, yang berhasil dihimpun VIVA.co.id berikut ini
 
1. Sop Kaki Kambing Irwan
 
Kedai kaki lima yang terletak di seberang kawasan Melawai, Blok M, tepatnya di Jalan Wijaya 8, persisnya di pinggir taman ini telah lama menyajikan sop kaki kambing Betawi. Ya, tahun 1961 silam, sang pemilik, Bang Irwan pertama kali membuka kedai sop kaki kambing di dekat pom bensin Melawai. Sejak itu, kedai ini telah beberapa kali pindah lokasi. Baru sekitar sebulan yang lalu, kedai sop kaki kambing paling populer di Jakarta Selatan yang tadinya berada di dekat Rumah Sakit Bersalin Asih tersebut pindah ke lokasinya yang sekarang.
 
Dibandingkan sejumlah kedai sop kaki kambing lain yang ada di Jakarta, Sop Kaki Kambing Irwan sudah tak asing lagi di telinga para penikmat sajian kambing. Keistimewaan sop kaki kambingnya terletak pada rasa kuahnya yang khas beraroma. Tentu saja itu karena penggunaan racikan rempahnya yang beragam. Sop ini pun tak dimasak menggunakan santap kelapa, melainkan susu sapi yang gurih dan kaya rasa.
 
Di sini, Anda bisa memesan sop kaki kambing campur berisi jeroan seperti daging, babat, paru, kaki lidah, jantung, serta jeroan kambing lainnya. Namun, pengunjung juga diperbolehkan memilih sendiri jenis daging atau jeroan yang diinginkan, dengan mengambilnya di sejumlah baskom besar yang telah tersedia.
 
Setelah itu, Anda bisa langsung menyerahkan mangkuk berisi daging atau jeroan yang telah dipilih sesuai selera ke pelayan. Ia akan memotong-motong dan menghangatkan jeroan di dalam panci besar berisi kuah sop kambing. Tak lupa sedikit bumbu dibubuhkan dan jeroan pun diguyur dengan kuah sop yang mendidih. Setelah diberi lelehan susu kental manis, sop pun siap disantap bersama sepiring nasi hangat, minyak samin, acar, sambal dan emping.
 
Bagi yang gemar otak kambing, Anda juga bisa memesan otak yang telah direbus dan dibungkus di dalam daun pisang. Begitu pun dengan torpedo kambing yang bisa dinikmati sesuai dengan ketersediaannya.
 
"Sehari biasanya beli 30 kepala kambing. Belinya satu kepala kan sama empat kakinya. Satu kepala itu otaknya dibagi jadi dua porsi," ujar Kasdut, salah seorang pegawai lama di kedai tersebut, saat ditemui VIVA.co.id di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Januari 2016.
 
Pria yang telah bekerja di kedai Sop Kaki Kambing Irwan sejak tahun 1980-an itu juga mengatakan, proses pengolahan kambing untuk dibuat sop membutuhkan waktu berjam-jam. Bagian kaki kambing harus direbus dalam waktu yang lama, sementara bagian kepala cukup direbus selama dua jam saja.
 
Seluruh proses pengolahan tadi pun tidak dilakukan di kedai, melainkan di rumah sang pemilik. Sop yang sudah matang pun tinggal dipanaskan sebelum dihidangkan pada pengunjung.
 
Tak hanya sajian sop kaki kambing yang istimewa, ada hal menarik lainnya dari kedai satu ini. Para pelanggan yang rutin singgah ke sini punya sebutan akrab saat memesan sup kaki kambing. Jangan kaget kalau ada pelanggan yang memesan selang, handuk, komputer, minyak rem atau racun.
 
Sebutan-sebutan tadi memiliki arti masing-masing. Ada komputer (otak), pengacara (lidah), selang (usus), maradona (kaki kambing), handuk (babat), spy (mata), penis (torpedo), racun (sambal), minyak rem (minyak samin), rujak (acar) dan vitamin C (jeruk nipis).
 
Kelezatan semangkuk sop kaki kambing racikan Bang Irwan juga telah membuat banyak orang jatuh hati, mulai dari masyarakat biasa, artis, hingga pejabat.
 
"Artis yang sering ke sini itu Bunga Citra Lestari sama suaminya, Ashraf. Kalau Ashraf pesannya lidah saja. BCL pesan usus, lidah, jeroan. Dia (BCL) suka telepon saya dulu sebelum ke sini, tanya lidahnya ada atau nggak," ujar Kasdut.
 
Selain artis, para pejabat dan jenderal yang dulunya sekolah di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dekat lokasi kedai tersebut juga sering singgah untuk menikmati sop kaki kambing di sini.
 
"Pejabat-pejabat yang sudah dipindah tugas ke luar kota kalau pas ke Jakarta juga selalu mampir ke sini," kata dia.
 
Untuk menikmati semangkuk sop kaki kambing campur, Anda cukup membayar Rp30 ribu. Jika ingin tambah otak, Anda harus membayar tambahan Rp10 ribu. 
 
"Kalau jeroannya dipilih sendiri harganya tergantung yang diambil. Ada yang mengambil jeroan sampai Rp200 ribu. Dia minta mangkuk yang lebih besar," ujar Kasdut sambil terkekeh.
 
Kedai Sop Kaki Kambing Irwan buka setiap hari, dari pukul 17.00 WIB hingga habis, biasanya pukul 21.00 atau 22.00 WIB.
 
Sop Kaki Kambing Irwan
Jalan Wijaya 8, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
 
 
2. Nasi Goreng Kebuli Apjay
 
Bicara daging kambing, nasi goreng menjadi salah satu olahan favorit. Jika Anda bosan dengan nasi goreng kambing biasa, kedai yang mangkal di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan ini bisa menjadi pilihan. Menu andalannya adalah nasi goreng kebuli yang memiliki aroma dan cita rasa rempah yang kuat. Letaknya di dekat Apotik Jaya, orang-orang pun menyebutnya Nasi Goreng Kebuli Apjay.
 
Kedai tersebut pertama kali buka pada tahun 2009 lalu. Hingga sekarang, baru dibuka satu cabang yang berlokasi di Cipete, Jakarta Selatan.
 
"Yang bikin spesial itu bumbu kebulinya. Nasi goreng kebuli ya cuma di sini. Sehari bisa laku ratusan porsi," ujar salah seorang karyawan yang bekerja di kedai tersebut, saat ditemui VIVA.co.id, di bilangan Panglima Polim, Kamis malam, 21 Januari 2016.
 
Saat VIVA.co.id berkunjung ke kedai tersebut, para karyawan terlihat memasak nasi goreng bukan dengan kompor gas, melainkan di atas arang panas. Terdapat empat kompor dari arang yang tak pernah berhenti digunakan untuk memasak pesanan. Setiap wajan bisa digunakan untuk memasak hingga 20 porsi nasi goreng dalam satu kali masak. Tentu, proses memasak dengan arang menghasilkan masakan yang lebih lezat dan beraroma.
 
Karena hanya berbentuk kedai kaki lima dengan gerobak, tempat duduk yang disediakan cukup terbatas. Itulah sebabnya banyak pengunjung yang memilih menyantap nasi goreng di dalam mobil. 
 
Jangan heran jika melintas di Jalan Panglima Polim pada malam hari dan Anda melihat banyak mobil parkir di sekitar kedai. Pengunjung yang selalu ramai, membuat waiting list pemesanan nasi goreng begitu panjang. Bahkan, pengunjung harus bersabar dan menunggu selama satu hingga dua jam jika ingin menyantap sepiring nasi goreng kambing kebuli pada malam Minggu.
 
Namun, penantian berjam-jam tadi dijamin berbuah manis ketika suapan nasi goreng meluncur ke lidah. Cita rasanya terbilang unik dan sedap. Berbeda dengan nasi goreng pada umumnya. Itu karena bumbu rempah seperti jintan dan kayu manis yang melimpah. Tentu saja, nasi berbumbu kebuli semakin pas disantap bersama potongan daging kambing yang besar-besar, telur mata sapi dan kerupuk.
 
Beberapa figur publik juga ternyata merupakan pelanggan tetap kedai Nasi Goreng Kebuli Apjay. Salah satunya adalah Jessica Iskandar yang menurut karyawan di sana, sering mampir untuk menikmati sepiring nasi goreng kebuli.
 
Tak hanya nasi goreng kebuli kambing, kedai kaki lima ini juga menjual sejumlah menu lain, seperti nasi goreng kebuli ayam, nasi goreng Jawa, nasi godhog dan sebagainya. Harga yang ditawarkan bervariasi, dari Rp18 ribu hingga Rp26 ribu per porsi.
 
Jam buka kedai mulai dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 02.00 WIB.
 
Nasi Goreng Kebuli Apjay
Jalan Panglima Polim Raya IV No. 125,
Kebayoran Baru, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12160
 
 
3. Sate Kiloan PSK
 
Sate Kiloan PSK (Penggemar Sate Kiloan) bisa dibilang merupakan restoran pertama yang menawarkan sajian satai kambing per kilogram. Tak heran, sejak dibuka beberapa tahun lalu, restoran ini tak pernah sepi dari pelanggan yang kebanyakan merupakan penggemar kuliner kambing di Jakarta.
 
Saat singgah ke sini, pengunjung akan disajikan pemandangan kambing utuh yang telah dikuliti, tergantung di bagian depan restoran. Saat menerima pemesanan, barulah daging kambing dipotong dan ditimbang beratnya sesuai pesanan kemudian dipotong-potong hingga pas untuk ditusukkan ke tusuk satai.
 
Satai kambing di sini terkenal dengan porsi jumbonya. Potongan daging kambing plus gajihnya besar-besar, membuat siapapun tergiur akan kelezatannya.
 
Meski menu andalan yang paling digemari adalah satai kambing, namun restoran ini menyajikan deretan menu olahan kambing lain yang tak kalah lezat, seperti tongseng, gulai, sop, nasi goreng dan kambing guling. Ada pula sate, tongseng dan nasi goreng ayam.
 
Untuk harga satai kambingnya dibanderol sebesar Rp61 ribu per 1/4 kilogram. Sedangkan tongseng, gulai, sop dan nasi goreng dihargai mulai dari Rp29 ribu hingga Rp30 ribu. Sementara kambing guling seberat 10 kilogram bisa dipesan dengan harga Rp2 juta per ekor.
 
Peminat satai kambing yang begitu tinggi membuat restoran ini memiliki beberapa cabang, salah satunya berlokasi di Jalan Raya Puncak, Bogor.
 
Sate Kiloan PSK
Jalan Lenteng Agung Raya, Jagakarsa, Jakarta
 
 
4. Kambing Bakar Cairo
 
Hidangan berbahan dasar kambing juga banyak ditemui di berbagai negara di kawasan Timur Tengah. Nah, jika Anda penasaran ingin mencicipi keistimewaan sajian kambing khas Timur Tengah, Anda bisa singgah ke restoran Kambing Bakar Cairo di kawasan Jakarta Selatan.
 
Di restoran ini, Anda bisa memesan berbagai olahan kambing bakar lezat sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Ada daging paha, iga atau punggung kambing dengan ukuran 250 gram, 350 gram dan 500 gram yang dapat dipesan.
 
Cita rasanya tak perlu diragukan karena sang pemilik menggunakan resep asli yang telah turun temurun digunakan neneknya yang memang berdarah asli Kairo.
 
Meski dibakar dalam ukuran yang cukup besar, daging kambingnya sama sekali tidak alot. Itu karena kambing telah direbus terlebih dahulu dengan berbagai bumbu rempah hingga mengempuk. 
 
Sepotong kambing bakar yang bisa dinikmati sendiri, maupun bersama teman ini juga wajib disantap dengan sambal kecap. Rasa manis kecap berpadu ciamik dengan daging dan lemak kambing kaya rempah yang meleleh di mulut.
 
Meski Anda wajib mencoba kambing bakarnya, namun beberapa menu olahan kambing lainnya tak boleh dilewati, seperti gulai, tongseng dan soto Mesir.
 
Harga menu-menu berbahan dasar kambing yang ditawarkan, mulai dari Rp28 ribu hingga Rp110 ribu.
 
Kambing Bakar Cairo
Jl. Sungai Sambas 3 No. 126,
Melawai, Jakarta Selatan
 
 
5. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
 
Penikmat nasi goreng kambing pasti tahu betul dengan nasi goreng kebanggaan masyarakat Menteng ini. Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih menawarkan sajian nasi goreng yang kaya rempah dengan emping dan bawang goreng yang melimpah sebagai teman makannya.
 
Anda juga akan disuguhkan dengan pemandangan unik saat singgah ke kedai kaki lima ini. Ya, Anda akan melihat sang penjual yang sedang memasak di penggorengan super besar berisi nasi yang menggunung tinggi. 
 
Kelezatan nasi goreng ini juga berkat beberapa potongan daging kambing yang agak besar yang diletakkan di pinggir piring. Tak hanya bebas aroma prengus, daging kambingnya pun lembut dan gurih.
 
Keunikan lain yang hanya ada di kedai ini adalah acar yang disediakan. Bukan menyajikan acar bawang merah, mentimun dan wortel, namun kedai yang terletak di Jalan Kebon Sirih Barat tersebut menyediakan acar kembang kol putih dan mentimun yang disiram dengan kuah acar pedas.
 
Sepiring nasi goreng kambing di sini dihargai Rp30 ribu. Bagi yang tak percaya diri dapat menghabiskan seporsi nasi goreng kambing yang cukup besar, Anda juga bisa memesan setengahnya dengan membayar Rp22 ribu saja.
 
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih
Jalan Kebon Sirih Barat, Menteng,
Jakarta Pusat
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya