Tren Hijab: Ala Artis Hingga Monokrom

Sumber :
  • VIVA.co.id/ Al Amin

VIVA.co.id - Wanita muda dengan kulit sawo matang, tinggi sekitar 155 sentimenter, berusia awal 30-an itu sibuk merapikan tumpukan barang dagangan yang sedikit berantakan setelah ditinggal pembeli.

Tak ada raut kesal sedikit pun di paras manisnya yang berhias pashmina monokrom motif garis-garis hitam putih. Dia justru tersenyum sembari mengibaskan lembaran-lembaran rupiah yang didapatnya dari tiga pembeli tadi ke tumpukan dagangannya.

"Laris manis," katanya sambil  mengulang hingga dua kali.

Tak jauh dari sana, pria berumur sekitar 45 tahun sedang asyik melayani lima pembeli, yang semuanya kaum hawa dengan rentang usia 15 hingga 25 tahun. Dagangannya memang lebih banyak dan variatif, sikap yang ramah dan caranya berpromosi mampu 'memancing' pembeli berhenti di depan kiosnya.

Wanita-wanita muda tersebut tampak tertarik, melihat sesaat dan mulai memilah beberapa hijab dan pashmina di hadapannya. 

"Silakan Mbak, yang itu Rp50 ribu saja. Beli tiga jadi Rp145 ribu," ujarnya menunjuk pashmina kekinian, yang masih jadi tren.

"Nah, kalau yang ini, tiga Rp100 ribu. Kalau beli satu Rp35 ribu," imbuhnya sembari menunjukkan hijab segi empat, yang juga sedang in. 

Pemandangan seperti ini, tentu saja tak akan pernah Anda lihat di mal prestisius macam Grand Indonesia atau Pondok Indah Mal. Sudah pasti, hanya bisa disaksikan dan menjadi pemandangan biasa di pasar-pasar kelas menengah, seperti Pasar Tanah Abang, Thamrin City atau ITC.

Jumlah pembeli yang datang ke pasar ini pun jauh lebih banyak karena satu alasan, harga lebih miring alias murah. Toh, semua barang, tanpa melihat merek, dijual di sana, mulai pakaian, tas, sepatu dan sebagainya. Jika Anda mencari busana muslim dan hijab, tempat yang menyediakan banyak koleksi adalah Pasar Tanah Abang dan Thamrin City.

Bicara soal hijab sepertinya makin hari kian luar biasa perkembangannya karena mulai banyak kaum muslimah yang memutuskan berhijab. Salah satu alasan yang memengaruhi wanita melek fesyen, remaja atau wanita muda akhirnya berhijab karena kesadaran menutup aurat atau menemukan gairah dalam model busana yang lebih tertutup atau hijab yang tak lagi terlihat kuno.

Dulu, hijab memang sangat identik dengan wanita yang sudah berumur, jika tak ingin dikatakan tua atau penampilan yang sama sekali jauh dari kata modis, trendi atau kekinian.

Hal itu, seperti yang diungkapkan aktris sekaligus salah satu pengurus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) Angel Lelga. "Berhijab itu adalah kewajiban saya sebagai muslimah. Menutup aurat tapi juga harus tampil cantik. Ada wanita muda takut berhijab karena takut tidak menarik, tapi dengan adanya tren hijab, wanita berhijab juga bisa cantik," ujarnya.

Dia Atlet Amerika Pertama yang Gunakan Hijab di Olimpiade

Kisah Artis-artis Cantik Berhijab, Angel Lelga

Wanita yang saat ini sibuk bisnis busana muslim tersebut bersyukur model hijab yang didesain sendiri dan dikenakannya masih banyak disukai masyarakat hingga saat ini. Menurut dia, antusias kaum hawa terhadap model hijabnya karena simple, elegan dan nyaman.

Fenomena banyak selebriti sebagai public figure, yang memutuskan berhijab juga bisa jadi salah satu pemicu, terutama bagi remaja dan wanita muda mengikutinya.

Hal ini pada akhirnya, mau tak mau berkorelasi pada meningkatnya permintaan hijab, terutama model hijab yang dipakai selebriti. Hasilnya, muncul tren hijab artis, mulai dari Zaskia Sungkar, Zaskia Adya Mecca, Dewi Sandra, Angel Lelga dan masih banyak nama artis lainnya, yang model hijabnya ditiru.

Desainer busana muslimah, Restu Anggraeni kepada VIVA.co.id baru-baru ini mengatakan, tren hijab tidak berbeda dengan tren fesyen yang terus bergerak dinamis karena sejumlah faktor yang memengaruhi. "Di antaranya pengaruh dari influencer, seperti desainer ternama atau selebriti. Jadi kuncinya, seberapa besar social exposure ke masyarakat," ujarnya.

Dari sekian banyak model hijab selebriti yang pernah begitu populer, dia menilai, paling banyak follower-nya adalah model hijab Dewi Sandra. Alasannya, salah satu sinetronnya saat itu sedang booming dan si aktris juga memiliki wajah rupawan, sehingga para wanita yang ingin terlihat cantik berusaha mengadopsi model hijab pemeran Hana dalam sinetron Catatan Hati Seorang Istri, yang tayang pada tahun 2014 tersebut. 

Monokrom vs Syar’i

Restu menuturkan, salah satu tren hijab yang kini nge-hits adalah monokrom. Tren hijab ini tidak akan hilang dengan cepat karena warnanya yang netral dan mudah dipadupadankan dengan busana warna apapun. Apalagi, hijab monokrom akan selalu menjadi idola untuk menghadiri acara-acara formal. 

Hijab monokrom

Selain itu, hijab segi empat polos dan motif, pashmina dan hijab instan juga masih disukai. Dari sisi warna, hijab berwarna dasar, seperti navy, hitam, nude dan putih akan ngetren tahun ini.

Intip Gaya Busana Berhijab Alyssa Soebandono

"Karena sekarang tren fesyen lebih minimalis, jadi warna hijab pun mengikuti tren tersebut," imbuhnya.

Salah satu pedagang hijab dan pemilik Hanny Collection di Pasar Tanah Abang, Hudri membenarkan, dan memprediksi warna abu-abu juga akan digemari tahun ini. Menurut dia, hijab monokrom masih banyak dicari meski sebenarnya model ini sudah ada sejak tahun lalu.

Dia mengaku, dalam sehari bisa menjual tiga kodi, dengan harga Rp50 ribu untuk pashmina dan satin antara Rp20-30 ribu per potong. Tidak hanya laris di pasar domestik, nyatanya negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand juga kepincut dengan hijab produk lokal Indonesia. 

Senada dengannya, Rara, pedagang hijab di Toko Abdullah Kerudung menuturkan, meski sudah menjadi tren sejak tiga bulan lalu, hijab monokrom masih dicari, mulai motif zigzag, polkadot, hingga garis-garis. Namun, hijab segi empat polos dan motif juga tak kalah peminatnya.

Pedagang hijab online, Ummu Mahir mengaku, hijab yang paling banyak dipesan hingga saat ini, selain segi empat polos, motif bunga, pashmina dan khimar segi empat.

"Model yang bakal nge-hits segi empat dan pashmina instan," ujarnya.

Kendati begitu, Hudri mengungkapkan, penjualan hijab model pashmina susut 25 persen sepanjang Januari dibanding periode yang sama tahun lalu lantaran hijab syar’i mulai melesat pamornya sejak awal tahun 2016, menyaingi tren model hijab yang sudah ada sebelumnya.  

Hijab syari

Dude Harlino Selalu Ingatkan Istri Soal Agama

"Dulu hijab syar’i belum tren banget, tapi sekarang sudah booming, sehingga banyak yang jualan," kata dia. Sementara artis yang model hijab syar’i-nya menjadi tren adalah Oki Setiana Dewi dan Risty Tagor.

Irma, pedagang di toko MB Collection di Thamrin City mengakui hijab model syar’i kian naik daun. "Seperti model hijabnya Umi Pipik (istri almarhum Ustaz Jefrie Albuchori), tapi warnanya lebih beragam," tutur dia.

Pedagang hijab online lainnya, Wiwik menuturkan, di tengah tren pashmina dan segi empat monokrom, khimar model Risty Tagor hingga saat ini juga masih banyak dipesan.



Gaya Simple Bakal Ngetren

Sementara itu, gaya hijab yang bakal jadi tren tahun ini, Restu memprediksi akan semakin simple, fungsional, dan mudah pemakaiannya. 

"Karena modelnya basic dan mudah digunakan, sehingga mempersingkat waktu pemakaian," ungkapnya. 

Salah satunya adalah hijab instan, seperti hijab syar’i, yang tidak perlu repot memakainya. Tren hijab ini diperkirakan akan bertahan antara 1-2 tahun.

Salah satu hijabers yang menyukai gaya hijab simple adalah Sausan Fuad. Karyawati berusia 24 tahun tersebut mengaku lebih menyukai hijab yang praktis dan nyaman, sehingga tidak perlu repot memakainya.

Karena itu, dia memiliki banyak koleksi pashmina lantaran lebih mudah dalam memakainya, terutama pashmina kusut. Selain tak perlu diseterika, hijab ini juga mudah dalam menciptakan tampilan hijab lebih bervolume.

"Aku tetap mengandalkan gaya hijab lilitan yang sedikit bervolume dengan bahan hijab viscose atau cotton," ucapnya.

Gaya fesyen muslimah monokrom

Hijabers lainnya dan tak berbeda pendapatnya adalah Rhilly Zoro. Dia mengaku menyukai gaya hijab yang simple dan tidak merepotkan. Hijab favoritnya adalah segi empat dengan warna-warna alam dan monokrom.

Melihat pertumbuhannya yang kian pesat, ambisi Indonesia sebagai negara dengan muslim terbesar yang ingin menjadikan nusantara sebagai kiblat fesyen muslim dunia sepertinya bisa terwujud dalam empat tahun mendatang. Insya Allah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya