Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Asal...

Ilustrasi belanja.
Sumber :
  • REUTERS/Lucy Nicholson

VIVA.co.id – Komedian dan bintang televisi Amerika Serikat  Groucho Marx pernah mengatakan, "Uang tidak bisa membeli kebahagiaan." Ungkapan tersebut lantas diamini oleh banyak orang.

Wanita Ini Menepi di Filipina Setelah Jual Semua Hartanya

Namun, sebuah studi terbaru justru mematahkan anggapan tersebut. Para peneliti dari Cambridge Judge Business School dan Psychology Department of Cambridge University menemukan bahwa uang sesungguhnya bisa 'membeli' kebahagiaan.

"Penelitian kami memberikan dasar baru dengan menggali data transaksi bank dan mendemonstrasikan bahwa pengeluaran bisa meningkatkan kebahagiaan ketika dipergunakan untuk membeli barang dan jasa yang sesuai kepribadian dan memenuhi kebutuhan psikologis," ujar Joe Gladstone, salah seorang peneliti dari Cambridge Judge Business School, seperti dilansir laman Daily Mail.

Sembilan Tips Jadi Bahagia dalam 30 Detik

Dalam studinya, para peneliti menganalisis 76.863 transaksi pengeluaran pada bank di Inggris milik 625 partisipan. Kemudian para partisipan diminta mengisi kuesioner tentang kepribadian dan kebahagiaan.

Peneliti membagi transaksi tersebut menjadi 112 kategori pengeluaran. Oleh bank kemudian secara otomatis dikelompokkan menjadi 59 kategori yang terdiri dari sedikitnya 500 transaksi selama periode enam bulan.

Uang Kertas Masih Laku, Laba Peruri Naik 89,64 Persen

Kategori pengeluaran ini lalu dibandingkan dengan teori Big Five yang membagi kepribadian menjadi lima dimensi, yakni terbuka terhadap hal-hal baru, conscientiousness (sifat berhati-hati), ekstraversi, agreeableness (mudah bersepakat), dan neurotisme.

Pengeluaran untuk makan di pub dimasukkan dalam kelompok ekstraversi dan minim conscientiousness. Sedangkan pengeluaran untuk amal dan binatang masuk dalam kategori pengeluaran agreeableness.

Adapun pengeluaran untuk asuransi kesehatan, kebugaran, fitnes masuk dalam kategori conscientiousness . Sementara itu, orang-orang neurotisme cenderung tidak bahagia jika mereka menghabiskan uang mereka untuk perlengkapan tulis.

Peneliti membandingkan pembelian yang dilakukan partisipan dengan kepribadian menggunakan skala ini. Hasilnya, sebagian besar orang-orang menghabiskan uang pada produk yang sesuai dengan kepribadian mereka.

Orang dengan conscientiousness tinggi misalnya, menghabiskan sekitar US$73 lebih banyak setiap tahunnya untuk ke pub malam dibandingkan orang introvert. Secara keseluruhan, analisis mengungkap bahwa orang-orang yang menghabiskan uang untuk membeli produk yang sesuai dengan kepribadian lebih bahagia.

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya